Powered By Blogger

Kamis, 30 Desember 2010

 Dunia Pendidikan
"1 Komputer Untuk Satu Siswa, Atau Berapa Rasio Yang Terbaik?"
(Apakah Ini Hanya Pertanyaan Akademik?)


Kapan Kita Akan Mempunyai "1 Komputer Untuk Satu Siswa"?

  kalau kata dosen saya, bisa jadi satu komputer dipakai oleh 2orang atau lebih jadi lebih efeltif karena disitu ada unsur cooperative

Kemarin saya membaca kwotasi ini dari salah satu presiden AS dulu yang menjawab kepada seorang yang tanya "Kalau seorang laki-laki badannya seharusnya setinggi apa?

Jawabannya: "Cukup tinggi supaya bumi adalah terjangkau oleh kakinya"

Kita mungkin dapat membuat banyak interpretasi sendiri masing-masing. Menurut saya, yang maksudnya adalah kaki kita harus tetap ada di bumi. Maksudnya kita tetap ada di dunia nyata... "Keep your feet on the ground".

Asumpsi seperti "satu komputer dipakai oleh 2orang" seharusnya berbasis keadaan, kenyataan dan kemungkinan.

Karena waktu menuju "obsolescence" (waktu di mana sesuatu sudah terlalu ketinggalan zaman) yang sangat membatasi periode implementasi, maupun manfaatnya pertanyaan seperti ini adalah sangat penting:

"Kapan kita dapat mencapaikan tujuan 'satu komputer untuk satu siswa /2 siiswa /5 siswa, dll. - (time-line)?.

Tanpa data begini membahas topik "berapa komputer" hanya ada pembahasan akademik yang tidak dapat berkontribusi kepada ilmu yang berbasis kenyataan di negara kita (tidak berbasis-rialisme). Jadi untuk apa? Misalnya saya mempunyai delapan (8) komputer untuk satu orang, dan kadang-kadang merasa kurang :-)

Kenyataan: "Sekarang satu komputer untuk 2.000 siswa" Harapan (dan target) Kemendiknas adalah Satu komputer untuk 20 siswa pada tahun 2015 [kalau dicapaikan] (pas cukup untuk belajar mata pelajaran TIK, tetapi tidak cukup sama sekali untuk mulai menggunakan pembelajaran berbasis-tik kan?). Jadi, kalau kita berani mimpi, satu komputer untuk dua (2) siswa mungkin terjadi kepada tahun berapa?

Naa... kalau kita ingat bahwa semua komputer yang ada sekarang akan obsolete dan perlu diganti, maupun banyak yang kita beli sekarang sampai dua tahun ke depan akan hampir obsolete kepada tahun 2015 sebaiknya anda mulai dengan kalkulator (dan rumus) dulu untuk mengkalkulasikan tahun berapa kita dapat berharap ada satu komputer untuk 2 siswa? Masih dalam milenium ini? - Ini sangat menarik :-)

Emmm... 300.000 sekolah, berapa siswa-siswi?

*** Yang perlu diingat adalah setiap 5 tahun semua komputer yang ada perlu diupdate atau diganti :-)

Apakah, setiap 5 tahun kita harus mulai dari "0" lagi?


Di korporate sektor bi beberapa negara periode obsolescence di kantor adalah 2-3 tahun, bukan 5.

Naa... ini belum termasuk biaya untuk perawatan dan suku cadang selama 5 tahun itu.

Ada kemungkinan juga bahwa pada 10 tahun depan semua teknologi seperti kita tahu sekarang sudah masuk museum:)


Naa... kalau melihat dari kenyataan di lapangan di mana:

"Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll","Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW) - Kelihatannya makin lama makin banyak sekolah yang rusak!

Kalau sekolah saja tidak dapat dirawat, bagaimana nasibnya jutaan komputer?


"Mendiknas : Dana Pendidikan (20% - Rp214 triliun) Masih Terlalu Kecil"

"Guru yang Tak Sanggup Sekolahkan Anaknya"

"Kenaikan Gaji Guru Masih Mimpi"


Apa Isu-Isu Pendidikan Yang Terpenting Di Negara Kita, Sebenarnya?

Salam Teknologi Pendidikan

Ini adalah isu mengenai mutunya perencanaan dan kebijakan nasional sebenarnya, bukan isu mengenai kebutuhan teknologinya.
Itu lain..... Silakan membaca: http://teknologipendidikan.com/kebijakan-ict.html

Re: "Cukup tinggi supaya bumi adalah terjangkau oleh kakinya" (di atas)

Mungkin perlu dijelaskan bahwa satu interpretsi lain (yang terkait) adalah "Tinggi-nya orang tidak penting - Yang dilakukan sebagai orang adalah yang penting"

Ayo, mari kita melakukan yang terbaik untuk negara kita!

Re: "Tanpa data begini membahas topik "berapa komputer" hanya ada pembahasan akademik yang tidak dapat berkontribusi kepada ilmu yang berbasis kenyataan di negara kita (tidak berbasis-rialisme). Jadi untuk apa?"

Mungkin perlu diingatkan bahwa fokus saya adalah perkembangan pendidikan dan teknologi "secara nasional", (pendidikan bermutu untuk semua) dan target saran saya adalah Kemendiknas dan Universitas Negeri yang wajib untuk berfokus kepada isu-isu penting, dan dapat dilaksanakan secara nasional, bukan di sekolah tertentu.

Isu "rasio komputer untuk siswa" di sekolah adalah topik yang dapat dibahas selama hidup, tetapi adalah sangat terkait dengan tujuan pembelajaran. Seperti saya sibut di bagian "Lab Komputer", pelajar juga perlu waktu di komputer masing-masing di lab.

Rasio Komputer : Siswa Di Kelas:

Ada yang bilang bahwa harus 1:1 (dengan dua monitor supaya dapat menggunakan teknologi dua layar seperti Windows di laptop, supaya siswa-siswi dapat kerjakan tugasnya sambil membaca informasi dan data di layar kedua.

Ada yang lain bilang 0:1 (tidak perlu komputer di ruang kelas, berarti hanya di lab komputer dan perpustakaan - berbasis-pedagogi dan pengalaman menggunakan komputer di kelas),

Pilihan Saya: 0:1 (tidak perlu komputer di ruang kelas, berarti hanya di lab komputer dan perpustakaan [atau ruang khusus komputer] - berbasis-pedagogi dan pengalaman saya menggunakan komputer di kelas). * Tetapi ada cukup komputer yang disediakan di "Resource Centre" yang dapat digunakan sesuai tujuan pembelajaran dan Appropriate Technologi (berbasis-kebutuhan).

Kalau LCD dan komputer ada di setiap kelas resikonya guru-guru akan memakai secara rutinitas dan pembelajaran akan sangat-sangat pasif dan mutu pendidikan dapat menurun - (Opini Saya - Berbasis-Kemampuan-Guru/Dosen terhadap efektivitas dan manfaatnya teknologi ICT Sekarang).

Kita perlu meningkatkan Pembelajaran Aktif di semua kelas:
http://teknologipendidikan.com/mengaktifkansiswa.html

Tetapi di negara maju saja ekonomiks dan beban untuk anggaran pendidikan masih adalah faktor yang sangat ditimbangkan, jadi akhirnya masih mengarah ke cara melaksanakan mutu pembelajaran yang terbaik untuk mencapaikan pendidikan yang bermutu tetap "Pembelajaran Kontekstual" - Pembelajaran Aktif Berbasis-Kontekstual (yang relevan).

Komputer sebagai "salah satu alat yang mungkin dapat membantu di dalam kelas". Di LN masih ada banyak guru yang jarang sekali memakai komputer di kelas dan mutu pendidikan mereka adalah betul-betul "tingkat dunia".

Lebih baik kalau hasil penelitian mahasiswa/i maupun dosen adalah berbasis-kenyataan kita, yang dapat sebagai reference yang berguna di negara kita.

Re: "Emmm... 300.000 sekolah, berapa siswa-siswi?"

Saya dengar kemarin di TV bahwa ada 50 juta murid di Indonesia. Kalau itu benar kita akan perlu 25 juta komputer untuk rasio 1:2 yang perlu diganti/diupgrade setiap 5 tahun. Biayanya berapa? Masuk akal? "Dana 20% - Rp214 triliun Masih Terlalu Kecil"

Mengapa program Pembelajaran Berbasis-ICT sangat didukung oleh bisnis-bisnis komputer dan Internet?

Salam Teknologi Pendidikan

Tityen Irawan slam TP,pak phlip dr pnglman sy mngjar TIK.mngjar dg kmputr 1ank stu,lbih mudh&efektif krn siswa tu bsa lebih aktif&mo brfkir jika kerj sndri.

Tityen Irawan ttpi jika 1kmptr wat 2/3ank,mreka lbih cenderung main2&tiap ada tugas mreka lebih mngandalkn temnnya y lebih pintr.akhirny ank tidak dapt bljar optimal

Phillip Rekdale @Tityen Irawan - Terima kasih (Khusus Lab Komputer)

Silakan membaca saran-saran saya sebelumnya. Saya ingin untuk Pembelajaran TIK (Mata Pelajartan TIK) semua siswa-siswi mempunya komputer masing-masing, sesuai target Kemendiknas "satu komputer untuk 20 siswa" - tahun 2015 (pas cukup untuk belajar TIK saja :-) karena Pelajaran TIK adalah penting untuk semua anak dari SD sampai S3.

Salah satu contoh lab yang saya melihat waktu kerja di Kemendiknas adalah di Kota Jember (gambar ke2): http://e-pendidikan.com/comp.html#dasar

Dengan desain ini adalah banyak keuntungan.

Saya memang suka sekolah dan sifatnya MAN 1 Jember. http://schooldevelopment.net/jember.html

Salam Teknologi Pendidikan

Phillip Rekdale @Tityen Irawan slam TP, (Khusus Lab Komputer)
Re: "pak phlip dr pnglman sy mngjar TIK.mngjar dg kmputr 1ank stu,lbih mudh&efektif krn siswa tu bsa lebih aktif&mo brfkir jika kerj sndri. - ttpi jika 1kmptr wat 2/3ank,mreka lbih cenderung main2&tiap ada tugas mreka lebih mngandalkn temnnya y lebih pintr.akhirny ank tidak dapt bljar optimal"

Dulu tahun 90an saya pernah mengajar kelas (TIK) dengan satu komputer (karena hanya ada satu :-) dan pengalamannya sangat menarik. Saya membuat beberapa kegiatan berkelompok di mana tugasnya (topik masing-masing) berbasis-problem solving (yang sederhana dengan cukup informasi supaya mereka dapat berhasil).

Setelah itu mereka (berkelompok) harus ke depan kelas dan mengajar semua pelajar yang lain mengenai topik mereka sambil demonstrasikan di komputer. Komputer ditempatkan pas di depan pelajarnya dan mereka dapat ngintip cukup supaya bisa ikut.


Ini cukup berhasil dan kelasnya selalu sangat aktif karena mereka tahu bahwa mereka nanti harus presentasi terus...

Saya sebut (untuk Lab Komputer) bahwa sebaiknya ada komputer masing-masing karena jelas prakteknya kurang dan sebaiknya mereka mempunyai sedikit kebebasan masing-masing karena kita belajar dari "trial and error" - we learn from our mistakes (hopefully :-) jadi mereka perlu waktu untuk melaksanakan percobaan masing-masing. Dan kalau sudah mulai membuat program ini adalah kesempatan untuk mereka mendemonstrasikan kreativitasnya masing-masing (menulis programnya). Tetapi peran aktif (tugas kelompok di kelas) masih adalah penting terus, apa lagi pada awal pembelajaran untuk "mengaktifkan mereka" dan melaksanakan "Pembelajaran Kolaboratif" itu sebabnya saya sangat suka desain lab yang ada di Jember.

Tetapi setiap kali saya membahas isu ini dulu selalu jawabannya - "ruang kelas kita terlalu kecil" - jadi menyampaikan saran terus ke Kemendiknas supaya desain dapat dirubah.. (atau bekerjasama KS dan lingkungan sekolah supaya jadi :-)

Kalau lebih dari satu siswa per komputer manajemen dan monitoring kita harus lebih tegas, karena kalau ada satu siswa yang suka nakal semua siswa akhirnya membuang waktu. Juga yang nebeng saja sering adalah sangat pasif.

Jadi masih dapat melaksanakan "pair-work", atau "groups of three" jadi semua kebutuhan sudah diatasi. Untuk lab komputer rasio yang terbaik adalah 1:1, tetapi kalau tidak dapat dicapaikan, seperti saya ceritakan di atas dengan satu komputer saja kita dapat berhasil....

Pembelajaran yang efektif tergantung kreativitas dan kemampuan kita, bukan mesin.

Semoga Sukses Terus!

Saya senyum terus kalau membaca artikel-artikel saya di atas karena dua-duanya dari circa 1999 dan tulisan maupun bahasanya saya lucu sekali. Tetapi saya tidak akan mengedit artike-artikel itu karena di dalamnya adalah kuncinya untuk membangun dunia TIK di sekolah kita secara efektif maupun "sustainable".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar