Sistem UN Dinilai Belum Aspiratif
Jum'at, 31 Desember 2010 - 16:15 wib
Ilustrasi: ist.
“Pemerintah belum sepenuhnya percaya pada guru, karena seharusnya yang bisa menentukan kelulusan siswa adalah guru,” kata Ketua Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan (Kerlip) Yanti Sriyulianti di Bandung kemarin.
Yanti menuturkan, pemerintah seharusnya memfokuskan diri pada pemetaan dan pelayanan pendidikan di daerah, tidak lagi menyentuh soal kelulusan siswa.
Sudah semestinya pemerintah mempercayakan kelulusan siswa pada pihak guru dan sekolah, sebab banyak variabel dan parameter yang bisa membedakan kualitas pendidikan di setiap daerah. Standar pelayanan di sektor pendidikan masih belum seragam dan terdapat disparitas yang jomplang. Karena itu, angka kelulusan tidak bisa ditentukan secara nasional.
“Jika memang mau, meskipun UN ikut menentukan kelulusan, biar sekolah yang menentukan bobot proporsinya,” jelas Yanti.
Dia mencontohkan, Finlandia yang notabene menjadi negara yang memiliki kualitas pendidikan terbaik di dunia, malah tidak memiliki mekanisme UN seperti di Indonesia. (krisiandi sacawisastra/sindo) (rfa)(//rhs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar