Powered By Blogger

Rabu, 19 Januari 2011

PGSD-FKIP UBH telah TERAKREDITASI "C"

PGSD-FKIP UBH telah TERAKREDITASI "C"

Jumat 14 Januari 2011 - 08:28:57

Univ. Bung Hatta - PGSD FKIP-UBH saat ini sudah terakreditasi dari BAN-PT, berdasarkan SK BAN-PT Nomor: 030/BAN-PT/Ak/XIII/S1/XII/2010, dengan nilai 266 peringkat "C"

Sesuai dengan target awal ketika proses pengajuan yaitu minimal dapat memperoleh nilai B, dan bisa menjadi PGSD yang di selenggarakan Universitas Swasta yang pertama terakreditasi untuk program S1 di Sumatera Barat. Namun peringkat B tersebut belum tercapai karena PGSD-UBH belum mempunyai alumni.

Semua itu dapat diperoleh berkat kerjasama semua pihak,mulai dari sekolah mitra,mahasiswa, dosen PGSD maupun non PGSD,pimpinan dari fakultas sampai Universitas dan Yayasan Pendidikan Bung Hatta.

Senin, 17 Januari 2011

Taliban Izinkan Anak Perempuan Bersekolah

Hanna Meinita - Okezone
Jum'at, 14 Januari 2011 - 19:16 wib

Taliban mengklaim, telah melunakkan kebijakan pendidikan untuk kaum perempuan (foto: The Telegraph)
AFGHANISTAN - Taliban mencabut larangan sekolah bagi anak perempuan di Afghanistan. Klaim ini dinyatakan Menteri Pendidikan Afghanistan, Farooq Wardak. Menurutnya, berdasarkan diskusi dengan kelompok Islam radikal itu, tercapai kesepakatan bahwa anak perempuan berhak untuk sekolah.

Dalam kunjungan ke Inggris pekan ini, Wardak menyatakan, sikap tradisional Taliban terhadap pendidikan anak perempuan serta kebijakan memperkerjakan kaum perempuan, telah melunak beberapa tahun terakhir.

“Saya mendengar bahwa kebijakan tingkat atas Taliban, tidak lagi menentang pendidikan terutama untuk anak perempuan,” ujarnya dalam wawancara dengan Times Educational Supplement seperti disitat dari situs The Telegraph, Jumat (14/1/2011).

Wardak berharap, ada negosiasi damai, negosiasi yang bermakna dengan sikap perlawanan serta tidak ada kompromi atas hak asasi manusia dan prinsip dasar kemanusiaan. “Negosiasi yang memandu kita untuk menyediakan pendidikan berkualitas dan seimbang untuk rakyat Afghanistan,” imbuhnya.

Selama ini, Taliban melarang pendidikan untuk kaum perempuan, berdasarkan interpretasi hukum Syariah. Menurut Wardak, saat ini, 38 persen siswa terdidik di Afghanistan adalah anak perempuan. Dan sebanyak 30 persen pengajarnya adalah perempuan.

Taliban berulang kali diserang oleh guru dan sekolah yang menolak mematuhi peringatan agar anak perempuan tidak sekolah. Lima tahun lalu, pemberontak di selatan Afghanistan mengeksekusi seorang guru di depan murid dan kepala sekolah untuk menunjukkan, pria dan perempuan yang berpendidikan akan dipenggal.

Saat ini, Taliban berkuasa di beberapa wilayah di Afghanistan dan bagian utara Pakistan. Taliban dituding oleh Amerika Serikat melakukan aksi terorisme terhadap rakyat sipil. (rfa)(rhs)

UI Jalin Kerja Sama dengan Daerah & Industri

Marieska Harya Virdhani - Okezone
Jum'at, 14 Januari 2011 - 20:01 wib

Image: corbis.com
DEPOK – Universitas Indonesia (UI) menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah (Pemda) dan kalangan industri yang berlokasi di wilayah luar pulau Jawa dan Bali. Kerja sama dalam ruang lingkup industri.

Program KSDI (Kerja Sama Daerah dan Industri) membuka kesempatan bagi siapa pun yang berada di luar Pulau Jawa Bali untuk menempuh studi di UI dan pembiayaan pendidikan dilakukan oleh Pemda serta industri.

Kepala Kantor Komunikasi UI Vishnu Juwono mengatakan satu komponen dalam kerja sama KSDI adalah adanya proses penandatangan kerja sama yang dilakukan secara internal oleh pihak Pemda dan mahasiswa yang diusulkan untuk menempuh studi di UI. Kemudian, kata Vishnu, dilanjutkan melalui kerja sama pembiayaan pendidikan tersebut antara Pemda/Industri dan UI.

”Kerja sama antara Pemda atau industri dengan calon mahasiswa dilakukan untuk memastikan mahasiswa yang bersangkutan ketika selesai menempuh pendidikan di UI akan berkontribusi dalam membangun daerahnya maupun industri yang menjadi mitra kerja sama,” katanya dalam rilis kepada okezone, Jumat (14/1/2011).

Vishnu mengakui, program tersebut masih memiliki berbagai kendala seperti adanya kegagalan pembayaran biaya pendidikan oleh mitra UI, minimum indeks prestasi kumulatif mahasiswa yang tidak sesuai dan permasalahan lain yang berada di luar otoritas UI. Hal itu berdampak pada beberapa mahasiswa program KSDI yang harus putus kuliah karena adanya permasalahan tersebut.

”Salah satu kasus yang menjadi perhatian saat ini adalah kasus David Wilkinson, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP UI, yang terancam putus kuliah karena diduga tersendatnya pembayaran biaya pendidikan oleh Pemda Bengkulu. Saat ini, pihak UI tengah berupaya dengan menjadi mediator agar terdapat penyelesaian persoalan pembiayaan pendidikan kuliah antara David Wilkinson dengan pihak Pemda Bengkulu,” jelasnya.

Pada 2009, UI menerima mahasiswa KSDI sebanyak 151 orang. Pada 2010 dengan berbagai pengetatan prosedur penerimaan, UI hanya menerima 51 mahasiswa KSDI. Hingga saat ini melalui program tersebut UI telah melakukan kerja sama dengan 49 pemerintah daerah dan 10 industri. (rfa)(rhs)

Ingin Sukses? Tulis Saja Kegalauan Hati

Hanna Meinita - Okezone
Sabtu, 15 Januari 2011 - 08:58 wib

Image: corbis.com
MENULIS kegelisahan hati sebelum situasi stres hinggap, akan meningkatkan kinerja diri. Ini merupakan hasil penelitian terbaru yang dilakukan peneliti dari University of Chicago.

Peneliti meyakini, tindakan sederhana ini berguna membersihkan dan memungkinkan pikiran untuk fokus pada pekerjaan. Teknik ini diyakini sangat kuat, karena siswa yang menulis di atas kertas sebelum ujian, nilainya meningkat hingga 20 persen. Hasil penelitian hanya berdasarkan tulisan tangan di atas kertas, tidak dengan media lain.

“Ketika dalam situasi penuh tekanan, seseorang khawatir akan hal keadaan itu. Kekhawatiran ini mengambil sumber yang seharusnya didedikasikan untuk suatu tugas. Menulis di kertas bisa menjadi solusi mengangkat beban kekhawatiran,” ujar Profesor Sian Beilock dari University of Chicago seperti disitat dari situs The Telegraph, Sabtu (15/1/2011).

Sebelumnya, Beilock menampilkan bahwa situasi penuh tekanan dapat menguras kekuatan proses otak atau yang dikenal sebagai memori kerja. Memori kerja adalah korteks prefrontal di otak, semacam mental "catatan" yang memungkinkan orang "bekerja" berdasarkan informasi yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan tangan.

Untuk menguji teori ini, peneliti merekrut 20 mahasiswa dan memberi dua tes matematika. Pada tes pertama, siswa diminta agar melakukan yang terbaik. Sebelum tes kedua, peneliti menciptakan situasi yang membuat stres. Peneliti mengatakan, siswa dengan hasil yang baik akan mendapatkan uang. Dan siswa lainnya, tergantung pada kinerja mereka sebagai bagian dari kerja tim. Siswa juga diberitahu mereka akan direkam dan guru matematika akan melihatnya.

Selanjutnya, setengah dari siswa tersebut diberikan waktu 10 menit untuk menuliskan perasaannya tentang tes yang akan dihadapi. Dan setengah lainnya, hanya duduk diam. “Tampaknya grup yang tidak menulis menderita hal yang biasa saya sebut, ‘kelumpuhan dari analisis’,” kata Beilock.

Hasilnya, siswa yang menulis kekhawatirannya sebelum tes, rata-rata mendapat nilai B+, sementara siswa yang tidak menulis mendapat nilai rata-rata B-. Peneliti mempertimbangkan hal ini untuk digunakan di luar dunia pendidikan. “Kami pikir, menulis seperti ini membantu orang menjadi yang terbaik dalam berbagai situasi. Apakah itu presentasi kepada klien, pidato di depan banyak orang, atau sebelum wawancara kerja,” urainya.

Kesimpulan ini bercermin pada pekerjaan seperti menulis puisi, lagu dan jurnal, yang diyakini dapat mengurangi gejolak emosional. (rfa)(rhs)

USU-UMA-Penang Garap MoU Pemikiran Islam

Adela Eka Putra Marza - Okezone
Sabtu, 15 Januari 2011 - 13:38 wib

Logo Universitas Sumatera Utara (USU)
MEDAN - Pusat Studi Pembangunan Politik Islam (CISDEV) Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara bersama Pascasarjana Universitas Medan Area (UMA) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pusat Pembangunan Berteraskan Islam (ISDEV) Universiti Sains Malaysia (USM).

"MoU dengan universitas terbesar di Malaysia itu merupakan bentuk keseriusan kita dalam mengembangkan sebuah kerja sama di tingkat internasional, khususnya penyebaran pemikiran pembangunan Islam," kata Warjio dari CISDEV Departemen Ilmu Politik FISIP USU di Kampus USU Medan, Sabtu (15/1/2011).

Penandatanganan MoU itu dilakukan di Kampus USM Penang, Malaysia, beberapa waktu lalu, oleh Warjio dari CISDEV FISIP USU, Direktur Pascasarjana UMA Heri Kusmanto, Prof Muhammad Syukri Salleh dari dari ISDEV USM. Momen ini sendiri merupakan momen sejarah bagi ketiga institusi tersebut, dalam pengembangan diri tentang kajian pembangunan Islam.

MoU ini dilakukan juga sebagai upaya strategis untuk membangun kerja sama dalam meningkatkan kesepahaman, peningkatan kualitas pemikiran dan aktivitas pembangunan Islam yang bisa dilakukan oleh ketiga institusi.

Penyebaran pemikiran tersebut akan dituangkan dalam bentuk jurnal bernama Journal of Islamic Development Politics, yang mereka terbitkan bersama. Melalui jurnal ini, hasil-hasil penelitian mengenai politik pembangunan Islam dapat dijadikan sumber rujukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Selain kerja sama institusi dan pengembangan ilmu, khususnya bagi intelektual dan masyarakat secara luas, melalui kerja sama ini juga akan semakin mengeratkan hubungan antara kedua negara, yakni Indonesia dan Malaysia.

"Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan ISDEV USM terhadap CISDEV FISIP USU dan Pascasarjana UMA. Dengan ini, kita terus berkomitmen dalam memajukan pendidikan tinggi Sumut dan Indonesia di tingkat internasional," tambah Warjio yang juga merupakan dosen Ilmu Politik FISIP USU itu.

Sementara itu, acara ini juga digelar bersamaan dengan seminar internasional tentang transformasi zakat yang dianjurkan ISDEV USM, dan diikuti peserta dari berbagai negara diantaranya Pakistan, Kenya, Banglades, Malaysia dan Indonesia. ISDEV USM sendiri sudah lama dikenal sebagai salah satu pusat kajian yang berwibawa dan fokus pada manajemen pembangunan berteraskan Islam di Malaysia.(ahm)

Kamis, 13 Januari 2011

Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Seorang Pemimpin Yang Baik

Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Seorang Pemimpin Yang Baik 

13 januari 2011 

Menjadi pemimpin menjadi salah satu tugas yang dibebankan kepada manusia di muka bumi ini.

Setiap orang adalah pemimpin dan harus bisa memimpin, minimal memimpin dirinya sendiri.
Mustafa Masyur dalam buku Qiyadah Wal Jundiyah memaparkan beberapa hal yang penting untuk diketahui seorang pemimpin yang baik, khususnya sebagai seorang pemimpin dakwah.

Cara Menjadi Seorang Pemimpin. tanggal 13 januari 2011

muhammad1.jpg
Setelah menjadi orang sukses tentunya kita ingin menjadi seorang pemimpin, yang menjadi masalah adalah pemimpin yang seperti apakah yang paling ideal untuk masa kini?.
Menurut MICHAEL HART seorang penulis buku yang cukup terkenal yang berjudul “SERATUS TOKOH PALING BERPENGARUH DALAM SEJARAH”, Michael Hart dalam bukunya menuliskan bahwa tokoh nomor satu yang paling berpengaruh dalam sejarah adalah Nabi Muhammad S.A.W, dia mengatakan “Muhammad bukan semata pemimpin agama, tetapi juga pemimpin dunia. Fakta membuktikan selaku penggerak kaum Arab(muslimin), pengaruh kepemimpinannya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.”
Michael Hart menilai bahwa ada kombinasi yang tak tertandingi yang mampu di pegang secara seimbang oleh Nabi Muhammad S.A.W, yaitu kombinasi antara Agama dan Duniawi sehingga dipilihlah Nabi Muhammad S.A.W sebagai pribadi yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Nah kepemimpinan seperti apakah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad sehingga beliau manjadi tokoh yang berpengaruh dalam sejarah?.
Di bawah ini saya akan menuliskan Tingkatan-tingkatan kepemimpinan yang dapat menjadikan seorang pemimpin yang paling berpengaruh baik di dalam perusahaan, rumah tangga dan lingkungan sekitar kita.
  • Tingkatan pemimpin yang pertama : Pemimpin yang Dicintai.
Anda bisa mencintai seseorang tanpa harus memimpin mereka, akan tetapi untuk menjadi seorang pemimpin anda tidak bisa memimpin mereka apabila anda tidak mencintai mereka. Hal tersebut dapat melukiskan tentang seorang pemimpin yang harus dapat berhubungan baik dengan orang lain, pemimpin tidak dapat hanya menunjukkan prestasi kerjanya saja akan tetapi harus bisa mencintai dan di cintai oleh orang lain, hal ini adalah mutlak hukumnya dan tidak dapat di ganggu gugat, karena apabila tidak ada yang mencintai anda maka anda tidak akan memiliki pendukung yang akan mendukung anda. Cara agar kita dapat di cintai oleh orang lain sangatlah mudah, kita cukup senyum, mengingat nama dan mau mendengarkan perkataan orang lain, akan tetapi nabi Muhammad memiliki cara lain yaitu bersikap RAHMAN dan RAHIM, maksudnya adalah bersikap penuh kasih sayang tehadap orang-orang di sekitar kita terutama terhadap orang-orang yang akan kita pimpin.
Apabila kita dapat menunjukkan kasih sayang dan kejujuran yang tulus terhadap orang yang akan kita pimpin niscaya kita akan menjadi pemimpin yang di cintai dan di dukung oleh orang banyak.
  • Tingkatan pemimpin yang kedua : Pemimpin yang Dipercaya.
Seorang pemimpin adalah sosok yang memiliki INTEGRITAS yang TINGGI dan penuh KEBERANIAN serta TIDAK MENGENAL PUTUS ASA dalam menggapai apa yang menjadi cita-citanya. Apabila anda dapat memegang teguh hal tersebut maka anda akan KONSISTEN dalam melangkah dan mengambil keputusan, sehingga seseorang akan melihat anda sebagai sosok yang memiliki KOMITMEN dan menimbulkan KEPERCAYAAN mereka untuk mengikuti anda sebagai pemimpin mereka.
INTEGRITAS adalah kunci mutlak untuk menjadi seorang pemimpin yang di percaya oleh pengikutnya karena INTEGRITAS adalah sebuah kejujuran atau kesesuaian antara kata-kata dan perbuatan.
  • Tingkatan pemimpin yang ketiga : Pembimbing.
Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang dapat memberikan MOTIVASI bagi para pengikutnya bukan pemimpin yang hanya dapat memperluas kekuasaanya saja, karena seorang pemimpin akan dikatakan gagal apabila tidak dapar memiliki kader-kader penerus. Setelah menjadi pemimpin yang dicintai, lalu menjadi pemimpin yang di percaya maka langkah selanjutnya harus menjadi pemimpin yang dapat memberikan MOTIVASI bagi para pengikutnya, apabila kita sebagai pemimpin dapat memberikan MOTIVASI maka akan tercipta LOYALITAS yang dapat menghasilkan kader-kader penerus yang memiliki kesetiaan kepada kita. Menurut nabi Muhammad S.A.W ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam membentuk kader-kader penerus :
  1. Anak yang saleh, maksudnya adalah bagaimana kita dapat membina sumber daya manusia yang berkualitas sehingga menjadi kader yang berkualitas pula.
  2. Amal jariyah, maksudnya adalah bagaimana kita memberikan sarana dan prasarana bagi kader-kader kita di masa mendatang nanti.
  3. Ilmu yang berguna, maksudnya adalah kita harus dapat mengajarkan ilmu yang berguna bagi mereka di kemudian hari agar dapat menjadi penerus yang berkualitas.
Tingkatan yang ketiga adalah bagaimana kita dapat menjadi pemimpin yang dapat membimbing dan membina atau memberikan MOTIVASI kepada calon penerus kita, yaitu dengan cara membimbing dan memberikan contoh serta nasehat-nasehat yang berharga bagi mereka, atau dengan kata lain kita harus menjadi pemimpin yang memiliki AKHLAKUL KARIMAH, yaitu pancaran sifat ILAHIAH dan memiliki akhlak yang bermoral.
  • Tingkatan pemimpin yang keempat : Pemimpin yang Berkepribadian.
Menurut HARRY S TRUMAN “Disiplin pribadi adalah suatu hal yang datang terlebih dahulu. Pemimpin tidak akan berhasil memimpin apabila ia tidak dapat memimpin dirinya sendiri. Pemimpin harus dapat menjelajahi dirinya sendiri, mengenal lebih mendalam siapa diri sebenarnya. Sebelum memimpin keluar seorang pemimpin harus mampu untuk memimpin kedalam dirinya terlebih dahulu.”
Pekerjaan inilah sebenarnya yang paling berat, karena memimpin diri sendiri melawan hawa nafsu adalah refleksi dari kedisiplinan diri. Musuh yang paling besar adalah diri sendiri, apabila kita dapat mengendalikan diri sendiri niscaya kita akan menjadi pemimpin yang memiliki kepribadian yang tinggi, karena peperangan melawan diri sendiri adalah peperangan yang sesungguhnya antara ketakutan kita dan keberanian kita sendiri.
Apabila kita dapat memenangkan peperangan terhadap diri sendiri atau terhadap hawa nafsu maka kita akan menjadi seorang pemimpin yang memiliki kepribadian yang akan di ikuti oleh pengikut kita karena kita sudah menjadi seorang yang sangat berani dalam mengalahkan hawa nafsu atau keinginan diri sendiri, sahingga membentuk kita menjadi pemimpin yang tegas dan tidak plin-plan.
  • Tingkatan pemimpin yang kelima : Pemimpin Abadi.
Jaman sekarang memang sudah ada pemimpin yang dicintai, dipercaya, dan juga pemimpin yang membimbing dengan baik, namun apabila terbukti sudah tidak sesuai dengan hati nurani maka pengaruh sang pemimpin hanya akan sampai di situ saja. Maka manusia yang di karuniai hati oleh tuhan sebagai radar untuk menentukan hal-hal yang tidak sesuai dengan hati nurani, kita dapat segera ‘mendeteksi’ hal yang tidak berkenan sehingga dapat memutuskan untuk tidak mengikuti hal tersebut. Sifat ajaran dari nabi Muhammad S.A.W adalah intelektual dan spiritual yang pada prinsipnya mengajarkan manusia kepada kebenaran, kebaikan, kemajuan, dan keberhasilan. Metode seperti inilah yang dapat memberikan kebebasan bagi hati nurani untuk senantiasa mengikuti karena tidak adanya unsur pemaksaan dan memberikan kebebasan berpikir tanpa adanya unsur pemaksaan yang menekan atau mendikte perasaan kita. Seperti jawaban nabi Muhammad S.A.W terhadap pertanyaan Ali bin Abi Thalib Ra:
” Makrifat adalah modalku, akal pikiran adalah sumber agamaku,rindu kendaraanku, berdzikir kepada allah kawan dekatku”
” Keteguhan perbendaharaanku, duka adalah kawanku, ilmu adalah senjataku, ketabahan adalah pakaianku”
” Kerelaan sasaranku, faqr adalah kebanggaanku, menahan diri adalah pekerjaanku, keyakinan makananku”
” Kejujuran perantaraku, ketaatan adalah ukuranku,berjihad perangaiku dan hiburanku adalah dalam sembahyang.”
Pemimpin yang abadi adalah pemimpin yang dapat memberikan ketentraman di hati para pengikutnya tanpa adanya perasaan tertekan, terpaksa atau keragu-raguan. Apabila kita sebagai pemimpin dapat memenangkan hati pengikut kita maka niscaya kita akan menjadi pemimpin yang abadi. Pemimipin abadi adalah pemimpin yang dapat memimpin dengan suara hatinya dan diikuti pula oleh suara hati para pengikutnya.

Rabu, 12 Januari 2011

Iran Larang Mahasiswinya Bertato dan Berkaos Ketat

Iran Larang Mahasiswinya Bertato dan Berkaos Ketat

Rifa Nadia Nurfuadah - Okezone
Selasa, 11 Januari 2011 - 14:09 wib

Image: corbis.com
TEHRAN - Pemerintah Iran menerapkan aturan berpakaian secara Islami di berbagai universitas. Termasuk dalam aturan tersebut, para mahasiswi dilarang memanjangkan kuku, mengenakan busana berwarna cerah, dan memasang tato.

Sebuah koran lokal Iran merilis daftar universitas yang diberi penekanan tentang aturan tersebut oleh pemerintah, namun tidak dikatakan apa yang mendasari pemilihan kampus-kampus tersebut. Demikian seperti dikutip dari Yahoo! News, Selasa (11/1/2011).

Peraturan baru itu melarang mahasiswi mengenakan topi, jins pendek dan ketat, serta menindik tubuh kecuali telinga. Tidak hanya itu, kode berbusana itu juga mencantumkan larangan atas tato, kuku panjang, perhiasan pada gigi, mantel ketat, dan pakaian berwarna cerah. 

Iran telah menjalankan kampanye melawan pengaruh budaya barat ke seluruh negeri. Di bawah hukum Islam yang diterapkan setelah revolusi pada 1979, perempuan harus menutup kepala mereka (mengenakan hijab) dan menggunakan pakaian panjang serta tidak ketat di tempat umum.

Bukan cuma mahasiswi, gaya berpakaian mahasiswa pun turut diatur pemerintah. Mahasiswa Iran dilarang mengecat rambut, mencabut alis, mengenakan perhiasan dan pakaian ketat seperti kaos dengan lengan sangat pendek.

Pihak berwenang biasanya secara mengintensifkan pengawasan pada musim panas ketika perempuan cenderung mengenakan pakaian lebih tipis dan jilbab dengan warna lebih terang, sehingga sering memperlihatkan rambut mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, gaya berbusana ini juga mempengaruhi penggunaan celana yang lebih ketat oleh perempuan, serta para pria bergaya dengan tatanan rambut 'spike' seperti gaya barat.  

Para perempuan muda, khususnya di daerah yang cukup mapan, sering kali menantang peraturan dengan mengenakan pakaian ketat dan penutup kepala penuh warna yang sangat sulit menutupi rambut mereka. Namun peraturan pemerintah tidak banyak ditentang di kawasan miskin dan wilayah pinggiran.   

Kontrol lebih ketat terhadap 'perilaku imoral' telah diberlakukan sejak Presiden Mahmoud Ahmadinejad menjabat pada 2005. Ketika itu, dia berjanji akan mengembalikan semangat revolusi Iran. (rfa)(rhs)

UI Berkomitmen Tegakkan Transparansi

Selasa, 11 Januari 2011 - 09:48 wib


Ilustrasi: ist.
JAKARTA – Universitas Indonesia (UI) berkomitmen tinggi menegakkan tata kelola yang baik dan transparan, khususnya terkait pengelolaan keuangan.

Salah satu hal yang dilakukan adalah dengan penetapan biaya pendidikan mahasiswa yang didasarkan pada student unit cost (SUC). Kepala Kantor Komunikasi UI Vishnu Juwono mengatakan, dalam menetapkan biaya pendidikan, UI menggunakan dasar hukum yang tertuang dalam Pasal 37 ayat (4) PP 152, yaitu tata cara pengelolaan keuangan universitas yang ditetapkan oleh Majelis Wali Amanat (MWA). Unsur-unsur MWA terdiri atas Menteri Pendidikan Nasional mewakili pemerintah, perwakilan staf pengajar (dosen, guru besar, maupun non-guru besar). Semua unsur itu tergabung dalam senat akademik universitas, perwakilan masyarakat, perwakilan karyawan universitas, perwakilan unsur mahasiswa, dan rektor selaku perwakilan manajemen universitas.

Pernyataan Vishnu itu menanggapi kritikan yang dilontarkan Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait penetapan biaya mahasiswa di UI. Menurut Juru Bicara UI ini, UI telah melaksanakan kewajibannya dalam memberikan laporan keuangan kepada mahasiswa dan masyarakat melalui perwakilannya di MWA. ”UI menyampaikan terima kasih atas perhatian ICW. Kami telah mengirimkan surat balasan tersebut hari ini,” ungkap Vishnu dalam rilis yang disampaikan kepada SINDO kemarin.

Menurut Vishnu, pada 2008, hasil mekanisme penghitungan bersama yang dilakukan perwakilan civitas academica, termasuk elemen mahasiswa yang diwakili Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI dan fakultas, UI menetapkan biaya pendidikan berdasarkan SUC per mahasiswa.

Untuk program sarjana bidang eksakta ditetapkan sekira Rp27 juta per semester, sedangkan program non-eksakta Rp18 juta per semester. Untuk Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi, biaya pendidikan per mahasiswanya sebesar Rp58 juta per semester. “UI menyadari beban SUC biaya pendidikan tersebut masih terlalu besar. Karena itu, UI hanya membebankan satu per tiga dari total biaya pendidikan kepada mahasiswa,” ungkapnya.

Untuk selebihnya, yaitu sebesar dua per tiga, menjadi tanggung jawab UI dan pemerintah. Dengan demikian, mahasiswa UI hanya membayar beban biaya pendidikan sesuai dengan penetapan biaya pendidikan standar (BP standar), yakni Rp7,5 juta per semester dan uang pangkal Rp25 juta yang dibayarkan hanya satu kali dalam masa pendidikan untuk bidang eksakta.

“Sedangkan bidang non-eksakta dikenai Rp5 juta per semester dan uang pangkal Rp10 juta,” paparnya. Vishnu juga menyatakan, biaya pendidikan standar atau BP standar merupakan pedoman biaya pendidikan yang dibayarkan oleh mahasiswa yang berasal dari keluarga yang memiliki kemampuan keuangan membayar sebesar itu. UI, ujarnya, menyadari bahwa variasi kemampuan keuangan keluarga mahasiswa sangat beragam, mulai dari rentang yang sangat mampu hingga yang sangat tidak mampu. Karena itu, UI memberlakukan sistem Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan (BOP Berkeadilan), khusus untuk program S-1 reguler.

“Melalui sistem BOP Berkeadilan, mahasiswa bisa membayar BOP antara Rp100.000 hingga Rp7,5 juta untuk eksakta dan Rp100.000 hingga Rp5 juta untuk non-eksakta, sesuai dengan kemampuan masing-masing,” paparnya.
Mekanisme ini, jelasnya, sangat bertumpu pada kejujuran mahasiswa dan orangtua dalam mengisi data kemampuan keuangan. Data ini, ungkap Vishnu, akan diolah dan dianalisis oleh tim UI sehingga menjadi dasar menetapkan BOP tiap mahasiswa setiap tahun. “Tim Penetapan BOP Berkeadilan selalu melibatkan unsur mahasiswa. Mereka dilibatkan secara aktif, terutama dalam melakukan verifikasi data, bahkan melakukan survei ke lapangan jika ada data-data yang kurang lengkap atau meragukan,” paparnya.

Meski demikian, Vishnu menyadari bahwa dalam implementasinya, hanya sedikit mahasiswa program S-1 reguler yang mampu membayar sebanyak besaran maksimal BOP Berkeadilan. Bahkan, selama tiga tahun terakhir, lebih dari 8.000 mahasiswa S-1 reguler atau 59 persen membayar di bawah besaran maksimal BOP Berkeadilan. “Bahkan hampir sebanyak 5.000 mahasiswa S-1 reguler selama tiga tahun terakhir hanya membayar BOP Berkeadilan di bawah Rp2 juta,” tegasnya. (nugroho/sindo) (rfa)  (//rhs)

ITB Luncurkan Desa Inovasi

ITB Luncurkan Desa Inovasi

Selasa, 11 Januari 2011 - 12:03 wib

Image: corbis.com
BANDUNG – Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Ikatan Alumni ITB 1981 segera meluncurkan program Desa Inovasi.

Menurut Kepala Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB Suhono Harso Supangkat, Desa Inovasi merupakan program pemberdayaan masyarakat yang akan menerapkan energi lokal untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan dan pendidikan. “Direncanakan berlangsung selama lima tahun. Dalam membangun desa inovasi akan diperhatikan aspek sosial budaya termasuk manusia dan pendukung lainnya,” ujar Suhono melalui rilis yang diterima SINDO, kemarin.

Pada program ini, ITB dan Ikatan Alumni ITB 1981 juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk mengajak alumni dan perguruan tinggi lain.

Menurut Suhono, sebelum program Desa Inovasi dijalankan, Alumni ITB 1981 akan menggelar serangkaian focus group discussion (FGD) untuk rekomendasi inovasi sebagai kompas percepatan pembangunan Indonesia. Berdasarkan diskusi penelitian awal, sejumlah desa yang akan menjadi target program Desa Inovasi antara lain Jawa bagian selatan dan sejumlah daerah di luar Jawa. Dalam program ini, Alumni ITB 1981 berperan membantu kampus dalam peningkatan kualitas inovasi.

“Misalnya, membentuk koperasi inovasi sebagai investasi penggerak desa inovasi dan venture capital inovasi kampus. Selain itu juga digelar serangkaian lomba inovasi untuk perkuatan desa inovasi,” ujar Suhono.

Dia menjelaskan, jumlah alumni ITB angkatan 1981 mencapai 1.500 orang. Dari jumlah itu, 400 orang di antaranya sudah diketahui terdata tempat kerja dan domisilinya. ”Kami masih mencari data alumni lain sehingga program Desa Inovasi akan lebih luas jangkauannya,” ucapnya.

Ketua Umum Panitia 30 Tahun ITB 1981 Sofia Alisjahbana mengungkapkan, masih mengkaji jumlah dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan program ini. Tim juga sedang mengkaji indikator kesuksesan seperti halnya angka peningkatan pendapatan penduduk. Nantinya, kajian akan menjadi acuan dalam menjalankan program. (krisiandi sacawisastra/sindo) (rfa) (//rhs)

OPINI

"Wajah" Anggota Dewan-ku yang Sebenarnya

Selasa, 11 Januari 2011 - 13:15 wib

Foto: dok. pribadi
"DEMI Allah (Tuhan) saya bersumpah/berjanji: bahwa saya, akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota/ketua/wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, ..." 

Teks itulah yang diucapkan para wakil rakyat dari berbagai komponen elit partai politik (parpol) yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia pada 1 Oktober 2009 di gedung DPR/MPR RI Senayan Jakarta. Sebelumnya, para anggota legislatif tersebut bertarung memperebutkan “kursi panas” anggota legisatif pada pemilu legislatif di awal tahun 2009.

Ratusan juta atau bahkan miliaran rupiah pasti keluar dari kantong  masing-masing calon anggota legislatif. Tercatat, Rp4,727 triliun uang beredar ketika pemilu legislatif 2009 silam. Masyarakat elit berbondong-bondong mengambil uang dari bank untuk investasi mengikuti “kontes meguntungkan” yang digelar lima tahun sekali. Selain uang, masing-masing calon anggota legislatif pun mengumbar janji-janji pada saat orasi kampanye legislatif. Janji itu mulai dari janji yang terlontar secara sengaja maupun janji yang terlontar tanpa disengaja karena begitu enaknya memprovokasi masyarakat agar memilihnya pada pemilu legislatif 2009 silam.

Setahun lebih telah berjalan, sebagian caleg sekarang sudah menjadi anggota legislatif. Ikrar/sumpah pun diucapkannya pada saat pelantikan yang menandakan bahwa calon wakil rakyat tersebut telah sah menjadi seorang wakil rakyat. Sedikit refleksi dan evaluasi dari kinerja anggota dewan baik keberhasilan maupun kekurangan sehingga dapat memperbaiki kinerja mereka pada 2011.

Pertama, biaya Pelantikan DPR sebesar Rp46.049 miliar adalah angka yang sangat fantatis karena dana tersebut setara dengan 166 kali lipat alokasi dana BOS untuk SD atau  1,105 kali lipat dana jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas).

Kedua, anggaran plesiran anggota DPR adalah Rp162,9 miliar atau meningkat tujuh kali lipat dibandingkan anggaran tahun 2005. Ketiga, pemakaman Century Gate yang mencerminkan tidak optimalnya tim pengawas rekomendasi pansus angket Bank Century dan merupakan indikasi kehadiran setgab sebagai tempat kongkalingkong untuk barter kasus.

Keempat, adanya anggaran Rp538 miliar untuk renovasi rumah jabatan anggota dengan rincian: Rp3,4 Miliar (2008), Rp155,4 Miliar (2009), Rp290,1 miliar (2010), dan Rp89,96 miliar (APBN-P 2010).

Kelima, APBN-P 2010 Inkonstitusional karena tidak memenuhi syarat. Baik segi asumsi indikator ekonomi makro (Pasal 161 UU no 27 tahun 2009)  maupun anggaran tanpa program (Pasal 15 ayat 5 UU no 17 tahun 2003, dan Pasal 159 ayat 5 UU no. 27 tahun 2009).

Masih banyak kasus lain yang dilakukan para wakil rakyat di gedung yang megah itu. Selain kasus-kasus anggaran dan fasilitas, terdapat kasus-kasus moral dan etika yang dilakukan oleh pejabat yang satu ini seperti tidur ketika sidang paripurna maupun komisi, bermain HP ketika sidang, berkelahi dengan anggota DPR lainnya ketika sidang, kemalasan untuk melaporkan harta kekayaan serta kemalasan anggota dewan untuk hadir di berbagai sidang, baik paripurna maupun komisi.

Di sisi lain ada pula prestasi yang perlu diapresiasikan kepada anggota dewan yaitu pertama, Koperasi Pegawai Sekretariat Jenderal DPR RI termasuk satu-satunya Usaha Simpan Pinjam (USP) Koperasi Primer yang terpilih dengan memperoleh nilai BB (Very Good) berdasarkan asesment yang dilakukan oleh PT Sucofindo untuk pemeringkatan Tingkat Nasional.
Kedua, pada tahun buku 2009 Koperasi DPR RI mendapatkan dua penghargaan dari Kementerian Negara Koperasi dan UKM RI yang diserahkan pada puncak peringatan Harkopnas di Samarinda, Kalimantan Timur, yaitu berupa penghargaan Koperasi Berprestasi dan Koperasi Penerima Award Tahun 2009 serta penghargaan Bhakti Koperasi dan Usaha Kecil Mengah tahun 2009.

Ketiga, kinerja anggota DPR telah membentuk beberapa undang-undang yang telah disepakati terlepas undang-undang tersebut mendapat apresiasi baik dari masyarakat ataupun apresiasi kurang baik. Tak kurang dari 20 RUU yang telah disahkan dan 29 RUU yang sampai saat ini masih dibahas oleh DPR RI di rentang tahun 2009-2010. Mulai dari UU tentang partai politik, UU tentang cagar budaya, UU tentang gerakan Pramuka, UU tentang hortikultura, UU tentang keprotokolan, sampai UU tentang perfilman yang tentunya dapat memberikan efek di negara kita ini.

Terlepas dari penilaian masing-masing masyarakat menilai anggota DPR itu baik atau buruk, kita harus memberikan apresiasi lebih terhadap anggota DPR RI yang notabene adalah seorang wakil rakyat. Dukungan-dukungan dan penghargaan pun harus kita berikan kepada anggota dewan yang berprestasi dan memberikan kinerja baik. Evaluasi, kritik dan saran pun harus kita berikan ketika anggota dewan tersebut melakukan kesalahan-kesalahan sehingga tidak terulangi di sisa masa kerja. Satu pola fikir yang harus dibangun adalah kritikan dan penghargaan tersebut diberikan untuk kinerja anggota DPR yang lebih baik dan bermartabat.

Fatulloh
Mahasiswa Jurusan Statistika
Institut Pertanian Bogor

Minggu, 09 Januari 2011

SUARAMAHASISWA

2011, Perbaikan Sistem dan Manajemen Guru

Rabu, 5 Januari 2011 - 12:05 wib

Ilustrasi guru mengajar (istimewa)
MEMASUKI 2011, tentu serentetan cita-cita dan harapan baru telah membarengi kita untuk kita ukir di sana. Bagi mereka yang cita-cita dan harapannya pada 2010 kemarin belum terwujud, maka pada 2011 inilah harapan dan cita-cita itu harus terwujud. Bagi yang tahun 2010 kemarin, ada hal-hal yang belum terselesaikan, maka di tahun 2011 inilah harus terselesaikan semua hal ihwal-nya.

Hal semacam inilah yang biasanya sering didengung-dengungkan oleh para motivator ketika mengisi training motivasi di awal tahun yang pesertanya adalah para guru. Mereka, para motivator, biasanya juga mengatakan: permasalahan tahun lalu, biarlah berlalu, sekarang saatnya menjemput masa depan dengan penuh kepastian.

Saya sendiri kurang sependapat dengan hal tersebut. Bagimanapun juga, tahun yang lalu, 2010, memiliki kaitan erat dengan tahun baru 2011 ini. Bahkan, secara ekstrim teori Psikoanalisis Sigmund Freud menyebutkan, manusia di masa depannya dipengaruhi oleh masa lima tahun pertamanya. Bisa kita bayangkan, bukan, alangkah jauhnya seandainya orang-orang yang saya contohkan tersebut, saat ini sudah berusia 63 tahun? Itu berarti panjangnya jarak dan waktu (baca: masa) tidaklah memiliki sekat-sekat sehingga menghalang-halangi seseorang untuk mempengaruhinya.

Saya miris mendengar berita di salah satu surat kabar harian nasional pada 2 Januari lalu tentang nasib para guru. Rupanya, di negara kita ini masih saja ada guru yang memiliki nasib yang “terlantar”. Apa? Sekira 1500 guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kawasan Batu Jawa Timur, mengeluhkan uang lauk pauk yang, hingga dua bulan yaitu November dan Desember 2010, belum dicairkan oleh pemerintah. Bisa kita bayangkan, bukan, sekarang ini sudah memasuki tahun 2011, namun nasib mereka pun tak kunjung diperhatikan selama dua bulan terakhir, walaupun hanya permasalahan uang lauk pauk.

Bahkan, menurut pengakuan beberapa guru di berita yang saya baca itu, uang lauk pauk para guru berstatus PNS itu awalnya memang belum dicairkan selama enam bulan, yakni sejak Juli sampai Desember 2010. Baru setelah mereka para guru itu melakukan “protes” kepada pemerintah, uang tersebut dicairkan. Itupun tidak semuanya. Saya menjadi berfikir, apakah jangan-jangan sistem dan manajemen pemerintahan kita itu, baru akan berjalan kalau kita memprotesnya dulu? Semoga tidak demikian.

Memang tidak begitu besar jika kita lihat nominal uang lauk pauk itu. Namun, dapat kita bayangkan, seorang guru juga harus mencukupi kebutuhan keluarganya. Belum lagi anak-anaknya dan kebutuhan lain yang melingkupiya. Besaran uang lauk pauk yang cuma Rp10 ribu itu jika dikalikan dengan masa kerja efektif yang dihitung dalam satu bulan memang hanya 20 hari. Artinya, setiap guru pun seharunya menerima sekira Rp200 ribu per bulan. Sementara, dalam masa waktu dua bulan, uang lauk pauk belum juga diberikan. Itu artinya, jumlah uang yang seharusnya dibayarkan per guru adalah sekira Rp400 ribu.

Kabar di atas terjadi pada mereka para guru yang berstatus PNS. Jika mereka yang masih berstatus PNS saja masih demikian, pantas saja jika guru yang berstatus tidak tetap (GTT) lebih "sengsara" di bawahnya. Sudah mereka berstatus guru tidak tetap, mengajar dengan jam pelajaran yang banyak, dan masih dituntut tanggung jawab besar pula. Sungguh sangat miris, bukan?

Pantas pula jika tahun 2010 kemarin, dianggap sebagai tahun tersuram bagi guru-guru di Indonesia. Setahun kebijakan pemerintah tidak ada yang benar-benar mengangkat pada peningkatan kapasitas dan menyentuh guru. Sehingga, benar apa yang diakui oleh Retno Listyati, guru SMAN 13 Jakarta Utara, yang mengatakan bahwa penyaluran tunjangan profesi guru tahun 2010 adalah yang terburuk sejak ada sertifikasi guru lima tahun silam (Republika 29/12, 2010).

Pantas saja bila, sekira 700 guru tidak tetap atau guru honorer di Bandung, yang tergabung dalam Persatuan Guru Honorer Indonesia (PGHI) mengeluhkan nasibnya kepada pemkab setempat lantaran sudah puluhan tahun tanpa adanya perbaikan kesejahteraan maupun kesempatan untuk diangkat menjadi PNS (Pikiran Rakyat, 28/12 2010).

Tahun 2011, Perbaikan Sistem dan Manajemen
Memasuki tahun baru 2011 ini, tentunya sekian harapan telah terpatri dalam hati para guru bangsa ini. Melalui tulisan ini, saya harap bisa menyadarkan dan memang sengaja saya tujukan untuk pemerintah dan pihak-pihak terkait. Hal yang tidak baik seperti yang dikeluhkan para guru di atas, tidak terulang lagi di tahun 2011 ini nanti. Sistem dan manajemen pemerintah harus segera dibenahi demi kemajuan para guru yang mendidik anak-anak bangsa ini. Jika kita mengharapkan anak-anak bangsa kita cerdas untuk di kemudian harinya, bagaimana mungkin hal itu akan terwujud jika nasib para gurunya saja tidak ter-openi? Selamat Tahun Baru 2011, semoga dunia pendidikan kita lebih baik!

Nur Haris ‘AliAktivis Pers Mahasiswa HIMMAH UII,
Mahasiswa Jurusan Psikologi
Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
 Copy Right By Rusliadi (Ininnawa).asianedukasi.blogspot.com

Berperilaku Profesional di Facebook

Berperilaku Profesional di Facebook

Sabtu, 8 Januari 2011 - 13:50 wib

Lastri Marselina - Okezone

Detail Berita
Berperilaku profesional di Facebook. (Foto: Getty Images)
SITUS jejaring sosial telah menjadi bagian hidup semua orang di seluruh dunia. Situs ini telah menjadi bagian hidup semua orang di seluruh dunia. Situs ini tak hanya dimanfaatkan untuk menjaring pertemanan saja.

Tak heran jika kebanyakan orang lebih memilih Facebook, Twitter, dan Foursquare ketimbang menelepon, untuk tetap terhubung dengan teman-teman, teman lama, dan anggota keluarga.

Boleh saja kita mengatakan situs-situs tersebut membuat segalanya menjadi mungkin. Tapi akan sangat penting untuk memanfaatkan situs-situs tersebut secara profesional, untuk mengurangi dampak-dampak negatif. Berikut beberapa cara mudah yang dilansir eHow.

1. Pastikan untuk hati-hati memilih foto profil dan info diri sebelum ditampilkan. Sebaiknya tampilkan informasi yang positif, dan foto profil yang pantas. Hindari penggunaan kata-kata yang menjurus SARA.

Seringkali, perusahaan memeriksa calon karyawan mereka menggunakan Facebook, maka akan sangat merugikan jika kita gagal diterima akibat kata-kata dan foto yang tidak pantas di akun Facebook pribadi.

2. Sebelum menampilkan status, sebaiknya gunakan kalimat yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari, acara khusus maupun tujuan liburan bulan depan yang akan sesuai untuk dibaca semua friends pada akun pribadi Anda. Hindari menampilkan status yang akan memalukan orang lain maupun diri sendiri.

3. Kirimkan post bersahabat ke teman lama maupun keluarga, tapi hindari mengungkapkan sesuatu yang pribadi di wall-nya, ketika semua orang memiliki akses untuk melihatnya. Untuk pembicaraan pribadi, sebaiknya gunakan pesan pribadi.

4. Lebih baik memasukkan anggota keluarga atau teman yang familiar ketimbang orang yang sama sekali asing.

Menjaga jumlah friends seminimum mungkin membantu Anda untuk menghindari penerobosan pribadi dan penyebaran virus. Sebaiknya atur akun dengan proteksi maksimal.
(nsa)
 Copy Right By Rusliadi (Ininnawa)

Rahasia Karier Lancar dengan Kata-Kata Bijak

Rahasia Karier Lancar dengan Kata-Kata Bijak

Sabtu, 8 Januari 2011 - 16:34 wib
Detail Berita
Karir lancar dengan kata-kata bijak. (Foto: Corbis)
DALAM urusan kerja, cara bicara bisa menentukan laju tidaknya karier Anda. Walau bukan merupakan faktor utama, namun pengolahan kata-kata dengan bijak akan memberikan nilai lebih bagi diri Anda.

Hindari terlalu sering salah-salah kata yang menyebabkan bertambah buruknya suasana kerja, karena salah-salah Anda bisa dijuluki Mr/Mrs Slip of the Tounge! Jadi pelajari ilmu "membungkus" kata-kata ini, sehingga Anda selalu bisa menghembuskan suasana yang kondusif bagi iklim kerja di lingkungan Anda.

Berikut ini rahasianya yang bisa Anda simak!

1. Sampaikan berita buruk seindah mungkin

Ketika berita buruk tiba, jantung dan kepala siap meledak. Tapi jangan dituruti. Apalagi sampai berlari-lari panik menerobos kamar kerja bos. Cobalah cara ini: tenangkan diri, tarik napas dalam-dalam, dan mulailah berpikir kalimat apa yang paling sesuai disampaikan untuk kabar tersebut.

Hindari penggunaan kata "problem", "masalah", dan sejenisnya. Anda bisa mengatakan dengan tenang, misalnya, "Kita baru saja menabrak dinding dengan kecepatan tinggi..!", bandingkan dengan "Gawat, bahaya, bu! Proyek kita yang hampir satu miliar ternyata gagal total!."

"Menghindari kata-kata explosif bisa mengurangi kepanikan," demikian menurut Mel Silberman, penulis People Smart: Developing Your Interpersonal Intelegence.

2. Siap jadi bumper

Bayangkan bila seseorang mengatakan siap mengurusi masalah yang Anda hadapi. Sungguh melegakan, bukan?

Itulah yang akan dirasakan oleh atasn setiap mendengar anak buahnya mengajukan diri menyelesaikan masalah genting.

Kalimat, "Biar saya yang menangani masalah ini, pak", seakan-akan mengangkat beban yang memberati pundak atasan Anda. Reaksinya berbeda jika atasan mengajukan masalah, namun Anda justru panik.

3. Jadi pemain kelompok

Seorang rekan kerja dalam kelompok tiba-tiba mengajukan ide yang sangat cemerlang. Kesal boleh, tapi cukup dalam hati. Langkah yang paling jitu adalah mengambil keuntungan dari kehebatan teman Anda tersebut.

Caranya, saat bersama teman-teman lain sampaikan kehebatannya. Pujian ini akan membuat orang lain dan juga atasan Anda -memandang Anda sebagai seorang yang sportif, misalnya "Ide Saudara Nata ini saya kira bagus sekali".

4. Berbeda pendapat

Beda pendapat dengan rekan kerja atau atasan, sangat mungkin terjadi. Namun jangan sampai hal tersebut menjadikan hubungan Anda dengan rekan kerja tegang. Apabila Anda yakin bahwa pendapat Anda benar dan dilengkapi dengan data-data akurat dan bukti yang kuat, maka Anda tidak perlu berdebat kusir dengan rekan kerja.

Cukup sampaikan, "Menurut pengalaman dan sejauh pengetahuan saya, hal tersebut sudah sesuai perhitungan. Bahwa ada yang beranggapan berbeda, hal itu sangat mungkin terjadi dan kemungkinan hal tersebut merupakan pengecualian yang tentu saja patut menjadi masukan kita semua."

5. Minta bantuan lewat rayuan

Kalau Anda menghadapi pekerjaan yang sulit dan membutuhkan pertolongan, coba tengok rekan kerja yang memiliki kemampuan untuk melakukan tugas ini. Langkah berikutnya, rayu dia untuk membantu Anda.

Caranya? Puji dia. Katakan padanya bahwa hanya dia yang dapat membantu Anda menyelesaikan tugas-tugas penting. Karena hanya dia yang memiliki pengetahuan yang tepat. Sampaikan dengan manis sambil menyelipkan pujian, misalnya "Aduh ide-idemu pasti sangat diperlukan untuk proyek ini!".

6. Menjawab dengan penawaran

Atasan meminta keterangan lengkap tentang lawan bisnis perusahaan Anda saat ini. Sialnya, Anda tidak tahu menahu soal ini. Kuncinya, jangan sampai terlihat bodoh. Kalau bos datang dengan pertanyaan sulit, tunda dengan cara cantik seperti, "Pak bagaimana jika saya kirim memo yang lebih detik jam tuga sore nanti".

7. Stop gangguan dari rekan kerja (laki-laki)

Bila rekan kerja pria Anda memuji penampilan Anda atau bicara soal seks yang membuat perasaan Anda tidak nyaman, segera gunakan kalimat "Wah, rasanya obrolan seperti ini harus cepat direm," untuk menghentikannya.

8. Meringankan beban

Atasan Anda memberikan pekerjaan baru, dan Anda sulit menyelesaikannya dalam waktu singkat. Untuk itu segera sampaikan dan diskusikan pada atasan bahwa tengah menangani prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan terlebuih dahulu, "Memang semua tugas ini penting pak, namun saya akan membuat skala prioritas kerja."

9. Memesona bos besar

Di acara pesta kantor, tiba-tiba Anda sadar bahwa di sebelah Anda telah duduk Boss of The Boss. Lari atau menghindar tentu bukan pilihan yang bijaksana. Bicaralah dengan bos Anda misalnya tentang filosofi perusahaan, tren industri, atau mungkin ancaman kompetitor atau, "Saya tertarik dengan keputusan terakhir bapak, apa dasar pemikiran bapak ketika itu?".

Pembicaraan berat sekaligus ringan ini akan memberi skor tambahan sebab Anda berani mengangkat topik pembicaraan yang disukai, dan menjadi tanggung jawab.

10. Bersalah? Silakan mengaku!

Namanya juga manusia, maka sesekali membuat kesalahan agak bodoh (atau teramat bodoh) adalah wajar. Tetapi sekarang bagaimana caranya agar Anda tidak menjadi 'pesakitan yang disalahkan oleh seluruh dunia'.

Pertama, akuilah kesalahan itu. Hal ini akan menunjukkan kematangan Anda, kemudian jangan coba-coba melemparkannya kepada orang lain. Kalau hal tersebut sampai dilakukan, maka orang akan mengecap Anda sebagai seorang pengecut.

11. Silakan kritik saya

Feedback adalah asset yang berharga. Kita justru patut merasa senang jika masih ada yang memberi Anda kritik atau saran. Karena seseorang yang menutup diri akan kritik sebenarnya telah menutup jalan perkembangan dirinya.

Tapi Anda tentunya tak akan menipu perasaan. Ada yang tertusuk dalam hati begitu ada orang yang mengkritik hasil karya dan jerih payah Anda, dan tentunya sakit rasanya. Tenang! Jangan perlihatkan kemarahan dan wajah tidak senang Anda saat menerima kritikan.

"Saya sangat menghargai kritik Anda. Dan saya akan memikirkan saran Anda." Kalimat tersebut membuat Anda tampak profesional, dan patut dihargai. Selain itu, mampu memberikan kesan kuat, tangguh, dan tahan banting. Atasan Anda ingin melihat bawahannya mampu mendengar kritik tanpa menunjukkan kemarahan. Tepatnya mampu bersikap dewasa.

So, coba praktikkan dan karier Anda pun akan lancar-lancar saja. (Berbagai sumber)
Copy Right By Rusliadi (Ininnawa)

10 Ribu Pelajar 'Bertarung' di Olympiade Speedy

10 Ribu Pelajar 'Bertarung' di Olympiade Speedy

Sarie - Okezone
Rabu, 5 Januari 2011 - 19:14 wib

Suasana Olympiade Speedy (foto: dok. Telkom)
JAKARTA - Telkom mengklaim sekira 10 ribu pelajar di sejumlah wilayah Indonesia bergabung dan mengikuti  komunitas Speedy Cerdas.

"Saat ini ada 10 ribu siswa yang tersebar di wilayah Sumatra, Jakarta, dan Jawa Barat," kata Arif Prabowo, Senior Manager Commerce Telkom DCS Barat dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/1/2011).

Speedy Cerdas merupakan program yang diselenggarakan secara online untuk mempersiapkan anak bangsa dalam menghadapi Ujian Nasional.

Program ini dapat diikuti oleh siswa-siswi tingkat pendidikan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) secara online dengan mengakses website www.smartbimbel.com/speedycerdas. Para peserta program perlu mendaftar terlebih dahulu di web tersebut.

"Program Speedy Cerdas ini diharapkan dapat membantu mencerdaskan anak bangsa secara umum dan khususnya membantu persiapan Ujian Nasional," kata Arif.

Sebelum masuk pada tahapan babak grand final, babak kualifikasi telah dilaksanakan secara online dan berakhir pada 5 Desember 2010. Dari tahapan babak kualifikasi tersebut diperoleh 10 besar peserta untuk tiap tingkat pendidikan, sehingga total peserta babak grand final 30 orang.

Babak final diselenggarakan hari ini, Rabu 5 Januari 2011, di Pejaten Village  Mall, Jakarta. (rfa)(rhs)
Copy Right By.Rusliadi (Ininnawa

Sabtu, 08 Januari 2011

Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC)

Kampus Pilihan

Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC)


PADA 4 Juli 2010 lalu Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC) bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) mengadakan seminar dan pelatihan entrepreneurship untuk tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kantor Konjen RI di Hong Kong.
Informasi acara tersebut disebarluaskan melalui ragam komunitas TKI di Hong Kong yang dapat dikatakan semua adalah perempuan dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga (domestic helper). Semula, diperkirakan hanya 120 orang yang akan hadir mengisi ruangan berkapasitas 180 orang. Namun, ternyata minat belajar entrepreneurship tenaga kerja wanita (TKW) begitu besar sehingga yang datang begitu banyak, hingga 230 orang.
Tak ada kursi, tikar pun dipakai untuk alas duduk peserta pelatihan. Sebelum pelatihan dilakukan, panitia memberikan kuesioner kepada seluruh peserta. Salah satu pertanyaan dalam kuesioner tersebut adalah apa rencana mereka sekembali ke Indonesia. Ternyata, sebanyak 219 TKW atau 95 persen dari peserta pelatihan ingin berwirausaha sekembali dari Hong Kong. Memang masuk akal bila mereka memiliki cita-cita berwirausaha atau menjadi entrepreneur.
Setidaknya ada tiga alasan, pertama, mereka memiliki sejumlah dana yang cukup besar dari hasil tabungan selama bekerja di Hong Kong. Kedua, mereka akan kesulitan masuk pasar tenaga kerja di Indonesia bagi para mantan TKW. Ini mengingat mereka telah mendapatkan gaji setara Rp4 juta selama di Hong Kong. Ketiga, mereka ingin berkumpul dengan keluarga.
Seorang TKW asal Indramayu yang kami temui di Victoria Park berkata, ”Saya akan kembali ke Indonesia, ingin buka kafe, untuk merebut kembali tahun-tahun saya yang hilang bersama anak-anak saya.” Itu alasannya, dan itu juga suara hati seorang ibu muda yang sudah sepuluh tahun bekerja di luar negeri. Apakah mereka siap untuk jadi entrepreneur? Inilah yang menjadi keprihatinan dan seharusnya juga menjadi kepedulian kita semua.
Banyak orang berpikir bahwa kunci utama menjadi seorang entrepreneur adalah modal. Sehingga, asal ada modalnya maka usaha bisnis akan tercipta. Ini keliru. Karena menciptakan dan mengelola sebuah usaha bisnis memerlukan pola pikir, perilaku, dan kecakapan tertentu. Pola pikir, perilaku, dan kecakapan tersebut timbul dan tumbuh melalui proses tiga L (lahir, lingkungan, dan latihan).
L yang pertama atau lahir adalah faktor di keluarga mana seseorang lahir. Dr. Ir. Ciputra pernah mengatakan, ”Saya lahir dari keluarga entrepreneur, begitu brojol sudah lihat barang dagangan, belajar merangkak di antara barang dagangan, belajar jalan sambil berpegang barang dagangan, percakapan dalam keluarga adalah percakapan tentang berdagang, sudah mulai besar membantu berdagang lalu bergaul di antara para pedagang, tidak heran bila jiwa seorang pedagang sudah terbentuk sejak dini.”
L kedua adalah lingkungan, seseorang yang bukan lahir dari keluarga entrepreneur namun berkawan, bersekolah, atau bekerja dalam lingkungan yang entrepreneurial dapat terinspirasi dan terasah pola pikir, perilaku, dan kecakapan entrepreneurship-nya, tidak heran bila kemudian bisa jadi entrepreneur. Sebagai contoh adalah para profesional yang bekerja di perusahaan-perusahaan bisnis kemudian pindah profesi dari pegawai entrepreneur menjadi entrepreneur karena telah mengalami proses pembentukan di tempat kerja.
L yang ketiga adalah latihan. Faktor latihan atau pendidikan entrepreneurship makin penting khususnya untuk mereka yang tidak memiliki dua L yang terdahulu (lahir dan lingkungan). Legitimasi bahwa entrepreneurship dapat diajarkan sudah bukan merupakan pertanyaan lagi. Peter Drucker (1985), seorang pakar bisnis dan manajemen kelas dunia, mengatakan dengan tegas, ”The entrepreneurial mystique? Its not magic, its not mysterious, and is has nothing to do with the genes. Its a discipline. And, like any discipline, it can be learned.
Demikian juga berbagai pendapat ahli dan hasil riset menunjukkan bahwa kewirausahaan dapat dipelajari. Ini adalah contoh-contohnya, 1) Most of the empirical studies surveyed indicated that entrepreneurship can be taught, or at least encouraged, by entrepreneurship education (Gorman, Hanlon,& King,1997,p.63). 2) The question of whether entrepreneurship can be taught is obsolete (Charney & Libecap, 2000).
Namun, bukan sembarang pelatihan. Karena, pelatihan entrepreneurship harus memiliki metode belajar yang tepat atau bukan sekadar mengajarkan pengetahuan entrepreneurship. Strategi pembelajaran yang dipakai harus dapat menginspirasi dan membangun pola pikir, perilaku, dan kecakapan entrepreneurship dan tentu saja untuk mencapai standar itu pelatihan satu hari pasti tidak cukup.
Kenyataan di atas menyisakan kepada kita semua sebuah pekerjaan rumah yang besar sekali. Jumlah total TKI di seluruh dunia diperkirakan sudah mencapai enam juta orang. Dari jumlah tersebut tentu banyak sekali yang sekembali ke Indonesia ingin jadi entrepreneur namun tanpa pola pikir, perilaku, dan kecakapan yang memadai. Jangan-jangan mereka hanya akan menghabiskan tabungan yang sudah dikumpulkan dengan susah payah dan dengan social cost yang sangat tinggi.
Ketika kami dalam perjalanan ke Bandara Hong Kong untuk kembali ke Jakarta, sopir kendaraan yang kami tumpangi mengatakan ada seorang TKW yang pulang kampung lalu membuka minimarket dan gagal sehingga akhirnya kembali ke Hong Kong lagi jadi TKW. Kalau yang seperti ini terjadi terhadap banyak TKW kita, maka akan sangat ironis bukan? Oleh karena itu, semoga pelatihan entrepreneurship untuk TKI sebelum berangkat ke negara tujuan, selama mereka bekerja, dan sesudah mereka kembali dari negara tempat bekerja mendapatkan prioritas dari pemerintah kita.(*)

Antonius Tanan
Presiden Universitas Ciputra Entrepreneurship Center (UCEC)

CIVITAS AKADEMIK Cangkang Telur Ternyata Bisa Jadi Pakan Ternak!


CIVITAS AKADEMIK

Cangkang Telur Ternyata Bisa Jadi Pakan Ternak!

Cuk Sahana - Okezone
Rabu, 3 November 2010 - 13:29 wib

Image : Corbis.com
YOGYAKARTA - Selama ini potensi limbah kerabang (cangkang) telur di Indonesia cukup besar. Sayangnya, potensi tersebut hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal khususnya sebagai pakan unggas dan hanya dimanfaatkan untuk hiasan kerajinan.

Hal ini disebabkan karena sejauh ini limbah tersebut mudah terkontaminasi mikrobia dan kecernaan mineral kalsiumnya yang masih rendah. Disamping itu, keberadaanya dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena sulit didegradasi oleh mikrobia tanah.

Terkait dengan limbah kerabang telur tersebut  Prof. Dr. Ir. Tri Yuwanta, SU, DEA, yang juga Dekan Fakultas Peternakan UGM, telah berhasil mengembangkan metode prosesing limbah kerabang telur menjadi pakan sumber mineral ayam petelur.

Metodenya yang dipergunakan dalam prosesing limbah kerabang telur tersebut, diawali dengan perendaman kerabang telur dengan air panas 80º celcius selama 15-30 menit, dibersihkan, lalu dikeringkan. Kemudian direndam lagi menggunakan asam fosfat dengan beberapa konsentrasi, setelah itu dibuat tepung. Setelah jadi tepung, kemudian dicampur dengan bahan baku pakan lain seperti jagung giling, bekatul, bungkil kedelai dan lain-lain.

“Metode prosesing limbah kerabang telur menjadi pakan sumber mineral ayam petelur ini sudah mulai dikembangkan,” papar Ahmad Rois Mansur, mahasiswa Fakultas Peternakan, Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan 2007, yang juga terlibat dalam penelitian tersebut, Rabu (3/10/2010).

Pemanfaatan limbah kerabang telur ini imbuh Mansur merupakan salah satu upaya untuk memperkaya nutrien mineral pakan untuk ayam petelur. Kerabang telur menyusun sekitar 10 persen dari total berat telur. Kerabang telur sebagian besar (98,4 persen) terdiri dari bahan kering dan hanya 1,6 persen air. Kerabang telur mengandung 95,1 persen mineral dan 3,3 persen protein.

“Di antara mineral tersebut yang paling banyak adalah kalsium karbonat (98,43 persen), magnesium karbonat (0,84 persen) dan kalsium fosfat sebanyak 0,75 persen,” katanya.

Sebagai gambaran, produksi telur ayam ras nasional pada 2009 sebesar 1.071.398 ton. Jika rata-rata berat telurnya 60 gram maka kerabang telur yang dihasilkan dalam setahun adalah 178.566,33 ton. Berat itu setara dengan 175.762,84 ton kalsium karbonat, 1.499,96 ton magnesium karbonat dan 1.339,25 ton kalsium fosfat.

Dia menegaskan, biaya produksi tepung kerabang telur (untuk 100 kg) diperkirakan sebesar Rp89.000. Jadi, harga pembuatan tepung kerabang telur per kgnya adalah Rp890 sedangkan harga sumber mineral yang juga sering digunakan yaitu tepung kerang berharga Rp2.500 per kg (selisih Rp 1.610).

“Rata-rata konsumsi pakan ayam petelur per hari adalah 100 gram per ekor  per hari dengan penggunaan tepung kerabang telur per harinya 3 gram (3 persen dari total pakan), maka biaya produksi per hari yang dapat dihemat adalah sebesar Rp48.300,00 per hari pada populasi ayam 10 ribu ekor atau Rp1,449 juta per bulan,” kata Mansur yang bersama timnya menjadi juara II dalam 2nd SATU Student Business Plan Competition di National Cheng Kung University Taiwan belum lama ini.

Lebih jauh Mansur menguraikan, ayam yang diberi kerabang telur sebagai sumber mineral mampu mencapai produksi 76,2 persen sedangkan dengan suplemen mineral lain sebesar 71,1 persen (selisih 5,1 persen). Sehingga pada peternakan ayam petelur yang memiliki populasi sebesar 10.000 ekor akan menghasilkan telur 510 butir lebih banyak (setara dengan 30,6 kg).

Jika harga 1 kg telur Rp12 ribu maka keuntungan yang bisa diperoleh adalah Rp367,2 ribu per hari atau Rp11,01 juta per bulan. Asumsi rata-rata berat telurnya 60 gram. Sehingga keuntungan total per bulan yang bisa diperoleh baik dari efisiensi pembuatan pakan maupun penjualan telur adalah Rp12,465 juta.

“Semakin besar skala usaha atau semakin banyak populasi ayam maka keuntungan yang diperoleh juga akan semakin banyak. Selain keuntungan finansial yang bisa diperoleh, suplementasi mineral menggunakan tepung kerabang telur juga dapat mendukung program ramah lingkungan,” pungkasnya.(rhs)

Eddy Heraldy, Dosen UNS yang Raih Doktor Kimia

Eddy Heraldy, Dosen UNS yang Raih Doktor Kimia

Cuk Sahana - Okezone
Minggu, 10 Oktober 2010 - 10:48 wib


YOGYAKARTA - Berawal dari pengalamannya bekerja di industri besar serta keprihatinannya pada limbah yang dihasilkan, Eddy Heraldy melakukan penelitian doktornya di Jurusan Kimia FMIPA UGM.

Eddy Heraldy yang masih menjabat dosen di FMIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tersebut mencermati residu air limbah dari unit desalinasi air laut untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

“Banyak limbah mencemari lingkungan. Ironisnya, limbah itu muncul karena kinerja alat industri yang belum efisien,” papar Edy ketika mempertahankan disertasinya yang berjudul Sintesis Senyawa Hydrotalcite-Like Berbahan Dasar Magnesium Dari Brine Water dan Uji Kemampuannya Sebagai Sorben Spesies Organik Anionik, pada ujian terbuka di FMIPA UGM, Sabtu (9/10/2010) kemarin.

Dia menambahkan dalam operasi PLTU diperlukan air bersih dalam kapasitas besar melalui proses desalinasi air laut itu. Persoalan muncul karena dari proses desalinasi itu dihasilkan brine water berupa residu 60 persen air laut yang tidak termanfaatkan. Brine water itu  mengandung logam-logam jenis alkali dan tanah dalam kadar tinggi.

Dicontohkan PLTU Tanjung Balai B Jepara Jawa Tengah membangkitkan listrik dengan daya total terpasang 1.320 MW perlu air laut 320 meterkubik per jam. Namun, residu brine water yang dihasilkan mencapai 200 meterkubik per jam. Dengan kecenderungan Indonesia melakukan pembangunan PLTU hingga kapasitas 10.000 MW, potensi konsentrat alkali dan alkali tanah yang dikirim ke laut makin besar.

“Ini artinya semakin banyak PLTU di Indonesia yang umumnya berada dekat pantai, makin banyak brine water yang tidak termanfaatkan, padahal biaya untuk proses desalinasi itu sangat mahal,” papar pria kelahiran Jakarta,  5 Maret 1964 itu.

Melalui riset doktornya dengan supervisor Prof Dr Triyono, Prof Dr Sri Juari, dan Prof Dr Karna Wijaya dari FMIPA Kimia UGM telah fokus mencari pemanffaatan brine water hasil desalinasi itu. Melalui risetnya, dia berhasil mensintesa suatu senyawa mirip hidrotalsit (hydrotalcite-like) yang diperoleh dari magnesium, salah satu logam alkali tanah utama pada brine water. Senyawa hidrotalsit ini dapat dipakai sebagai penyerap (sorben), prekursor katalis, katalis dan eksipien industri farmasi.

“Jadi dalam residu brine water terdapat bahan penyerap limbah. Bila magnesium dari brine water diambil dan ditambah dengan senyawa aluminium, maka ada potensi solusi bagi usaha penanggulangan limbah industri melalui produksi absorben dari bahan magnesium residu PLTU,” kata Edy.

Melalui ujian promosinya ini Edy Heraldy membuktikan bahwa bahan hidrotalsit dapat disintesa dari bahan magnesium yang diperoleh dari residu brine water PLTU. Ia berkeyakinan bahwa absorben berbahan hidrotalsit, eksipien farmasi dan katalis reaksi kimia dapat dibuat melalui home industri di sekitar PLTU. Dengan demikian, potensi ekonomi masyarakat di sekitar PLTU dapat diberdayakan, seperti halnya membuat garam yang telah dikenal masyarakat.

Pada ujian yang juga dihadiri oleh Dekan serta Pembantu Dekan FMIPA UNS Surakarta tersebut Edy berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan.(mbs)

UMY Press Dukung Peningkatan Karya Ilmiah

UMY Press Dukung Peningkatan Karya Ilmiah

Cuk Sahana - Okezone
Kamis, 6 Januari 2011 - 12:09 wib

Image: corbis.com
YOGYAKARTA- Sebagai upaya mengkaji lebih dalam dan menginisiasi proses revitalisasi untuk mendukung peningkatan jumlah dan kualitas karya serta jurnal ilmiah, termasuk buku publikasi dalam civitas akademika, eksistensi Muhammadiyah University Press (UMY Press) perlu ditingkatkan kembali keberadaannya.

Demikian disampaikan Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan, Penelitian, dan Masyarakat (LP3M) UMY, Mukti Fajar ND dalam Sarasehan UMY Press, di Kampus Terpadu UMY, kemarin.

Menurutnya, hampir seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta dalam dan luar negeri tidak henti mengembangkan sekaligus menyebarkan beragam ide, gagasan, dan teori maupun metodologi baru, serta hasil riset mutakhir dalam pengembangan sains, teknologi, seni dan ilmu pengetahuan, salah satunya melalui buku atau karya ilmiah.

Meskipun kemajuan informasi dan teknologi, terutama dalam dunia pengetahuan dan penyebaran nalar intelektualisme kaum akademis perguruan tinggi dengan mudah dapat diakses melalui e-book atau e-library, Mukti mengakui, keberadaan buku dan karya ilmiah masih perlu untuk digagas, diterbitkan, dan disebarluaskan. “Kemunculan karya ilmiah yang lahir dari para akedemisi tak dapat dibendung apalagi dibatasi kreativitasnya. Oleh karenanya, harapan, peluang, sekaligus potensi itulah yang perlu difasilitasi dan diorbitkan oleh LP3M UMY secara terencana, penuh komitmen, dan ketekunan,” ujar Mukti.

Mukti menambahkan, kendati pasar buku kadang menggeliat, lesu, dan tak jarang jenuh dengan tema buku fiksi dan non fiksi yang cenderung seragam dan monoton, namun karya dan kreativitas penulis dari kaum akademisi perguruan tinggi tetap akan terus bermunculan dalam era global ini. “LP3M UMY yakin akan lahir generasi baru yang kreatif, cerdas, dan mempunyai pergaulan lintas batas, pengetahuan, serta horizon yang luas dari perguruan tinggi. Hal inilah yang harus disemaikan sejak dini demi mencerahkan kehidupan bangsa, negara, dan agama melalui jendela ilmu pengetahuan mengingat buku merupakan kunci peradaban baru,” imbuhnya.

Direktur Gadjah Mada University Press, Muhammad Munandar, yang juga hadir dalam sarasehan tersebut mengungkapkan, university press tidak dapat memposisikan diri sebagai perusahaan yang semata-mata mencari laba sebagaimana halnya perusahaan penerbit swasta pada umumnya. “Sebuah university press harus bersedia pula menerbitkan naskah buku yang sangat penting bagi pengembangan ilmu, meskipun tidak profitable,” ujarnya.

Dia memaparkan, Muhammadiyah University Press mempunyai keunggulan karena mempunyai sekian banyak perguruan tinggi di hampir semua kota besar di Indonesia yang pastinya bisa menjadi sumber naskah dan sekaligus menjadi pasar potensial yang tidak pernah kering.  (rfa)(rhs)

Kampus Perlu Tingkatkan Servis

Kampus Perlu Tingkatkan Servis

Kamis, 6 Januari 2011 - 14:16 wib

Image: corbis.com
SEMARANG – Perguruan tinggi (PT) perlu meningkatkan pelayanan di kampusnya untuk menggaet mahasiswa asing.

Kualitas pelayanan mulai dari promosi, pendaftaran, hingga ke proses belajar mengajar, menjadi sangat penting untuk menarik minat mahasiswa asing belajar di perguruan tinggi tertentu. Pembantu Rektor I Undip Prof. Riwanto mengatakan, untuk menciptakan International Office yang standar, langkah yang mesti dilakukan adalah memerhatikan apa yang menjadi kebutuhan mahasiswa asing. Mulai dari imigrasi, program studi, perekrutan, transportasi, akomodasi, bahkan makanan dan kebutuhan kesehariannya, serta masih ada beberapa lainnya.

“Menjalin sebuah kerja sama internasional, kita juga mesti jeli. Keuntungan apa yang dapat kita peroleh? Jangan sampai kita hanya dibuat sebagai pengumpul data, tetapi kita mesti tahu akan dibawa ke mana kerja sama yang kita buat,” katanya dalam workshop dengan tema “Improving Student Services and Strengthening International Collaboration through Empowering International Office of Diponegoro University“ di Hotel Seratta, kemarin.

Acara yang digelar oleh Internasional Office Undip Semarang ini diikuti oleh pimpinan Program Studi dan dosen yang ada di lingkungan Undip. Pembantu Rektor Undip IV Muhammad Nur menyampaikan, sebuah universitas dengan kelas dunia memiliki empat kategori, yakni Teaching University, Education University, Research University, dan Entrepreneurial University.
“Saat ini Undip masih dalam tataran Research University. Oleh karena itu, International Office menjadi suatu sarana yang tepat untuk dapat menuju pada tahap ke empat, yaitu Entrepreneurial University,” papar Nur.

Rektor Undip Prof. Soedharto P Hadi menambahkan, workshop ini merupakan media sosialisasi untuk kalangan internal Undip. Kegiatan tersebut juga sekaligus menjadi forum untuk merencanakan strategi memperkuat kerja sama international. (susilo himawan/sindo) (rfa) (//rhs)

SUARAMAHASISWA Visualisasi Mimpi, Menggapai Prestasi

SUARAMAHASISWA

Visualisasi Mimpi, Menggapai Prestasi

Kamis, 6 Januari 2011 - 15:16 wib

Foto: dok. pribadi
TAHUN 2011 juga mengawali kembalinya siswa ke bangku sekolah. Kembali ke bangku sekolah dapat diartikan sebagai kembalinya rutinitas para siswa kepada kegiatan belajar, mengobrol, bersenda gurau, meneliti, mengikuti lomba, dan lainnya dengan porsi masing-masing sesuai karakter siswa. Bagaimanapun juga, kemajuan bangsa ini dapat direfleksikan pada sudah sejauh mana siswa-siswi yang ada di Indonesia mau berprestasi. Banyak sekali keberhasilan yang dicapai oleh seseorang berawal dari mimpi-mimpi yang besar lalu diwujudkan dalam langkah yang nyata, dimulai dari hal kecil hingga terakumulasi menjadi langkah yang besar dan dicapailah suatu prestasi yang spektakuler.

Kita dapat mengambil contoh dari cerita Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata berdasarkan pengalamannya sendiri. Dari hal itu, kita dapat mengambil pelajaran bahwa prestasi yang besar berawal dari mimpi dan impian yang besar pula. Banyak contoh lain yang menunjukkan keberhasilan tokoh-tokoh besar berawal dari mimpi dan impian yang besar, antara lain Bill Gates, Barack Obama, Muhammad Yunus, dan tokoh dari dalam negeri sendiri seperti Soekarno. Mereka adalah tokoh-tokoh besar dengan visi yang besar pula.

Sekolah merupakan sarana untuk menggapai visi besar tersebut. Karena itu, kembalinya ke sekolah sudah semestinya dijadikan momentum untuk merapikan kembali mimpi dan visi besar yang kita miliki untuk menggapai prestasi yang sebesar-besarnya dan membanggakan orang tua. Kembali ke sekolah juga sudah semestinya dijadikan momentum evaluasi atas apa yang telah dilakukan sebelumnya di sekolah, lalu menetapkan langkah-langkah untuk menghilangkan semua keburukan yang terjadi sebelumnya serta langkah-langkah perbaikan untuk mengubah keadaan 180 derajat hingga menjadi pribadi yang spektakuler.

Sepertinya perlu ditanamkan motivasi kepada seluruh siswa di Indonesia, bahwa berawal dari keyakinan dan motivasi yang kuatlah sederet prestasi dapat digapai. Perlu diajarkan kepada para siswa bagaimana menyusun impian-impian mereka dalam action plan yang nyata yang disusun sebagai rencana hidup dan target jangka pendek serta jangka panjang. Action plan tersebut disusun dalam kurun waktu bulanan, tahunan, lima tahunan, 10 tahunan, bahkan hingga ajal menjemput.

Kembali ke sekolah merupakan momentum yang tepat untuk mengubah pribadi siswa menjadi pribadi yang luar biasa berawal dari penyusunan mimpi serta impian yang mereka miliki kemudian diaplikasikan dalam action plan yang nyata. Melalui proses ini akan muncul berbagai pertanyaan membangun pada diri siswa seperti, “Lomba apa yang akan saya ikuti semester ini?” “Hal apa yang bisa saya lakukan untuk membuat orang tua bangga tahun ini?“ “Apa yang bisa saya lakukan agar target saya untuk memahami pelajaran ini dapat tercapai?” Serta beragam pertanyaan membangun lainnya.

Dengan itu semua, tentunya kembali ke sekolah tidak hanya sekedar menjadi waktu kembalinya siswa ke dalam suatu rutinitas, melainkan proses perbaikan diri untuk menggapai prestasi yang gemilang. Dengan visualisasi mimpi, siswa akan memanfaatkan waktu yang dimilikinya untuk kegiatan-kegiatan yang lebih produktif karena mereka semua fokus untuk memperbaiki diri dan mencapai mimpi-mimpi besar yang mereka miliki. Selamat memvisualisasikan mimpi, selamat menyusun langkah nyata, selamat menggapai prestasi gemilang!

Muhammad Irfan HasanMahasiswa Farmasi Universitas Indonesia
Peserta Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) Jakarta
Project Manager Avicenna Community
Project Officer Community Development
PPSDMS Jakarta

Cermin dan Harapan Indonesia Tahun 2011

SUARAMAHASISWA

Cermin dan Harapan Indonesia Tahun 2011

Kamis, 6 Januari 2011 - 16:03 wib

Foto: dok. pribadi
SELAMA tahun 2010 telah terjadi berbagai macam bencana kemanusiaan, tindak korupsi dan kontroversi dalam pemerintahan Indonesia. Bisa dibilang Indonesia seperti perahu layar yang kehilangan gairah untuk bergerak akibat compang campingnya layar dan perubahan arah mata angin. Tidak dapat dipungkiri hal ini memicu pergerakan suatu kapal menjadi semakin lemah. Kondisi tercermin dari rendahnya indeks pengembangan sumber daya manusia bangsa Indonesia dibanding dengan negara lain di Asia Tenggara (Malaysia, Singapura, Thailand dan Singapura). Indonesia menempati urutan juru kunci. Sebuah tamparan telak bagi bangsa Indonesia yang pernah menjadi Macan Asia pada 1980.

Semoga Indonesia dapat mengukir prestasi di tahun 2011 sehingga mampu mengejar defisit ketertinggalan sektor-sektor penting seperti ekonomi, teknologi, dan pendidikan. Semoga Macan Asia yang sudah terlalu lama terdiam ini semakin cepat bangun. Sektor pendidikan di Indonesia hingga kini masih amburadul. Dapat juga dikatakan sebagai sistem dengan pengimplementasian try and error. Sejauh ini belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk mengambil sistem pendidikan yang menjadi pedoman atau poros acuan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Dalam sektor ekonomi, Indonesia harus segera melakukan langkah strategis dengan memberdayakan seluruh sektor potensial untuk mendongkrak pendapatan negara Indonesia. Diversivikasi pendapatan pemerintah melalui sektor-sektor strategis seperti pertanian, peternakan, budidaya hasil laut, dan budi daya hasil hutan harus segera dilakukan. Tidak dapat dipungkiri sejauh ini pendapatan Indonesia masih didominasi dari hasil pertambangan.

Pada era sekarang ini bukan rahasia umum jika bangsa yang berhasil menguasai teknologi akan mampu menggenggam dunia. Teknologi mencerminkan tingginya peradaban suatu bangsa. Jadi kasta suatu bangsa ditentukan pada sejauh mana penguasaan teknologi yang sedang berkembang pada saat masanya.

Garudaku segeralah engkau kepakkan sayapmu sepenuh kekuatanmu melalui perbaikan bidang teknologi, pendidikan, dan ekonomi. Tunjukkanlah bahwa Indonesia menjadi Macan Asia bukan hanya sekedar dalam cerita. Bangunlah, Jayalah, Bangsaku, tumpah darahku......Indonesia.

Ahmad Hadi Mubarok
Mahasiswa Teknik Industri ITS Surabaya
Kepala Biro DIKESMA HMTI Silver In Harmony

Belajar Karya Sastra Ternyata Bisa Lewat Film

Belajar Karya Sastra Ternyata Bisa Lewat Film

Rifa Nadia Nurfuadah - Okezone
Kamis, 6 Januari 2011 - 16:10 wib

Para pemeran film Anakluh. (foto: Rifa/okezone)
JAKARTA - Selama ini, karya sastra dikenal melalui bentuk tertulis seperti puisi, cerpen, dan novel. Nilai sastra juga bisa terdapat dalam film. Misalnya ketika sebuah film diadaptasi menjadi film.

"Media film bisa menjawab pertanyaan bagaimana menyampaikan pesan dengan saluran yang lebih efektif daripada novel," ujar Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Nasional (Unas) Wahyu Wibowo, dalam promo dan diskusi film Anakluh di kampus Unas, Kamis (6/1/2010).

Anakluh adalah film yang diadaptasi dari novel berjudul Anakluh Berwajah Bumi karya Ugi Agustono. Ugi juga menulis skenario film ini.

Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang perempuan Bali, Idayu, yang berperan sebagai orangtua tunggal. Dalam novel ini dikisahkan cinta segi tiga antara Idayu dan kekasihnya, Nando, yang ternyata juga dicintai anak pertama Idayu, Mira.

Ugi menyampaikan, pesan moral novel dan film Anakluh adalah tentang kekuatan orangtua tunggal dalam membesarkan anak-anaknya. "Ini adalah fenomena yang sebenarnya banyak terjadi di Indonesia," ujar Ugi.

Wahyu menambahkan, salah satu kekuatan novel Anakluh Berwajah Bumi adalah masing-masing bab bisa dilepas dan dibaca sendiri-sendiri seperti sebuah skenario. "Keunikan itulah yang masih jarang dilakukan oleh penulis wanita Indonesia saat ini," imbuhnya.

Dia berharap, diskusi yang diberi tajuk Anakluh Goes to Campus ini bisa menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk mengeksplorasi sebuah novel yang diadaptasi ke film. "Biasanya di kelas mahasiswa hanya mendapatkan teori, tapi di sini mereka bisa mengeksplorasi banyak segi dari proses pengadaptasian sebuah novel menjadi film," ujar Wahyu menjelaskan.

Para peserta diskusi terlihat antusias mengikuti jalannya acara dan memanfaatkan waktu diskusi semaksimal mungkin. Selain Ugi, pemeran utama film Anakluh juga hadir. Mereka adalah Rizky Hanggono sebagai Nando, Shara Aryo sebagai Idayu, Masayu Clara sebagai Mira, dan Suci Winata sebagai Kirey.(fmh)

Intip 8 Profesi Asyik, Yuk!

FRESHGRADUATE

Intip 8 Profesi Asyik, Yuk!

Rifa Nadia Nurfuadah - Okezone
Senin, 3 Januari 2011 - 18:00 wib

Image: corbis.com
JAKARTA- Ada delapan profesi yang bisa kamu jalani sebagai sebuah pekerjaan yang mengasyikkan sekaligus menjadi sumber penghasilanmu seperti dilansir laman Yahoo! News. Yuk, kita intip!

1. Desainer grafis
Halaman majalah menarik perhatianmu? Bayangkan jika kamu bisa mendesain layout halaman majalah tersebut sehingga menarik perhatian pembaca. Atau kamu ingin menjadi bagian dari bisnis pertunjukan? Kamu bisa mengkhususkan dirimu dalam merancang daftar kredit (credit sequences atau credit title) untuk sebuah program televisi atau film.

Semua itu bisa kamu lakukan dengan menjadi desainer grafis. Selain bisa membantumu mengembangkan kreativitas, menjadi desainer grafis juga membuatmu menghasilkan uang, kan?

Sekarang, saatnya mencari kampus terdekat yang menyediakan program studi desain grafis untuk mengasah bakatmu. Posisi desainer grafis biasanya diisi oleh mereka yang memegang gelar sarjana dalam bidang desain grafis. Namun, jika kamu pernah mengikuti kursus atau program non gelar dalam bidang desain grafis, hal itu juga bisa menjadi modalmu menekuni profesi ini.

2. Public Relations (PR) atau Marketing SpecialistJika kamu menyukai bersosialisasi, pekerjaan ini mungkin cocok untukmu. PR dan marketing specialist adalah pekerjaan yang bertumpu pada kemampuan berhubungan dengan orang, serta menciptakan kesadaran pada orang lain atas suatu produk atau jasa.

Dengan menekuni profesi ini, kamu bisa membuat kreasi kampanye penjualan yang memukau banyak orang. Profesi ini juga memuluskan jalanmu untuk menjadi bintang dalam industri media, mulailah dengan menjadi staf ahli bidang PR.

Bekalmu adalah pendidikan pada program studi PR, jurnalistik, pemasaran (marketing), atau komunikasi. Kamu juga bisa memperkaya keterampilanmu dengan mengikuti berbagai pelatihan dalam bidang periklanan, administrasi bisnis, keuangan, psikologi, sosiologi, dan menulis kreatif.

3. Akuntan ForensikJika kamu mencintai matematika dan teliti akan detail, kamu bisa berpartisipasi dalam menangkap para penjahat kerah putih dengan menyelidiki kejahatan keuangan seperti penggelapan dan pemalsuan data keuangan.

Bagian menyenangkan dari profesi ini, kamu mungkin akan bekerja sama dengan petugas hukum selama proses investigasi. Kamu bahkan mungkin akan muncul sebagai saksi ahli dalam sebuah persidangan yang membuatmu harus mengidentifikasi sebuah kejahatan keuangan seperti pencucian uang. Seru, ya?!

Nah, untuk itu, siapkan dirimu dengan belajar pada bidang studi akunting atau bidang yang berhubungan dengan keuangan lainnya. Kamu juga perlu mempertimbangkan meraih gelar master dalam bidang administrasi bisnis dengan konsentrasi akunting.

4. ChefMakanan menjadi gairahmu? Atau kamu terobsesi dengan detail dalam setiap makanan yang kamu santap?

Bayangkan merancang dan merencanakan seluruh menu yang dapat menunjukkan keahlian kulinermu. Kamu akan merasakan serunya bekerja di dapur hotel atau restoran yang sibuk. Sebagai chef, kamu bisa menciptakan makanan khasmu yang akan diburu banyak orang.

Perlu diingat, profesi ini bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan sambil bermalas-malasan. Tapi kamu enggak akan bosan!

Mengikuti kursus kuliner dapat membantumu mempelajari teknik-teknik memasak yang baik. Kamu juga bisa melatih keahlianmu memasak dalam atmosfer dapur yang sibuk. Dengan mengikuti kursus serupa, kamu juga bisa belajar bagaimana menciptakan menu dan nantinya menjalankan sebuah bisnis kuliner.

5. Terapis pijat Jika kamu suka membuat hubungan personal dengan orang lain, menjadi terapis pijat bisa menjadi pilihan profesimu. Sebagai terapis pijat, kamu bisa mendapatkan kepuasan dari membantu orang lain meredakan rasa stres dan sakit mereka.

Terapis pijat menciptakan ikatan yang didasari kepercayaan dengan orang yang kamu tolong. Selain itu, kamu juga bisa menghabiskan harimu di tempat spa, kan?

Beberapa negara ada yang memasang syarat, seorang terapis pijat harus memiliki pendidikan formal. Jadi, persiapkan dirimu ya!

6. Perencana rapat dan pertemuanApakah kamu terkenal sebagai perencana pesta ulung? Manfaatkan keahlianmu itu untuk membantu orang lain membuat pesta yang unik dan menyenangkan, sekaligus memenuhi pundi-pundi uangmu!

Yang menyenangkan dari profesi ini, kamu akan berhubungan dengan banyak klien dan harus memilih hiburan apa yang akan disajikan, mengatur program acara, serta memperhatikan semua detail untuk memastikan sebuah acara berjalan lancar. Profesi ini adalah sebuah karir yang menjanjikan untuk mengikutsertakan sentuhan pribadimu pada berbagai acara besar perayaan dan pertemuan perusahaan.

Kamu bisa mempersiapkan diri dengan mempelajari bidang pemasaran (marketing), public relations, komunikasi, bisnis, dan manajemen perhotelan. Ketika kamu sudah cukup pengalaman, kamu bisa menjadi konsultan independen atau memulai bisnis perencana kegiatanmu sendiri.

7. Desainer interior
Jika kamu jenis orang yang memiliki 'mental' perombak, pikirkan untuk memilih desainer interior sebagai profesimu.  

Kamu sering memiliki ide-ide kreatif untuk 'mendandani' gedung lama? Ketika kamu mendapat pelatihan yang tepat dan pengalaman, kamu bisa berkolaborasi dengan arsitek dan kontraktor untuk memperbaiki struktur sebuah gedung.
Atau kamu memiliki ketertarikan akan lingkungan? Kamu bisa mengembangkan 'desain hijau' dengan memanfaatkan berbagai furnitur dan bahan konstruksi yang ramah lingkungan. 

Program studi desain interior dapat membantumu menyiapkan diri memasuki profesi ini. Dengan mempelajari desain interior, kamu akan mengerti tentang bagaimana menggambar desain, perspektif, perencanaan spasial, teori warna, dan prinsip-prinsip desain. Buatlah juga portofoliomu selama kamu menempuh studi.

8. Desainer video gameJangan cuma mencintai video game dengan memainkannya. Ubah hobimu menjadi karir! Sebab, saat ini bidang video game telah lebih besar daripada film dalam dunia hiburan.

Bagian menyenangkan dari profesi ini, kamu bisa memanfaatkan keahlianmu membuat sketsa orang atau tempat untuk menciptakan karakter dan lingkungan yang akan memperkaya video game buatanmu. Kamu bisa menggambar menggunakan tangan atau komputer untuk membuat storyboard yang memperlihatkan alur permainanmu.

Untuk mempersiapkan dirimu, selain mengambil studi dalam bidang desain grafis, kamu juga bisa mengambil berbagai program kursus yang ditawarkan sekolah-sekolah desain video game. (rfa)(rhs)

Dua Pelajar Sidoarjo Raih Peringkat 5 Dunia

HEADLINE

Dua Pelajar Sidoarjo Raih Peringkat 5 Dunia

Muhammad Arifin, pelajar SMA 1 Sidoarjo, dan Rizki Cahyo Yuwono, pelajar SMP 1 Muhammadiyah Sidoarjo menorehkan tinta emas sebagai peringkat lima dunia  dalam International Robot Olympiad 2010 di Quessland, Australia, akhir tahun lalu.

Ilmuwan Chile Kembangkan Vaksin untuk Alkoholik

Techno - Science


Ilmuwan Chile Kembangkan Vaksin untuk Alkoholik

Jum'at, 7 Januari 2011 - 13:58 wib
<!--div class="ts fr"> text TEXT SIZE :  
Defanie Arianti - Okezone
(foto: Ilustrasi)
SANTIAGO - Sejumlah ilmuwan Chile dikabarkan tengah mengembangkan vaksin untuk menurunkan tingkat kecanduan alkohol. Mereka berharap vaksin itu bisa diujicoba kepada manusia mulai tahun depan.

Terapi genetik itu akan didasarkan pada aldehyde dehydrogenase yakni kelompok enzim yang mencerta alkohol serta bertanggungjawab atas tingkat toleransi alkohol dalam tubuh manusia.

Kepala tim riset di Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika Chile serta lab swasta Recalcine, Dr Juan Asenjo, menjelaskan sekira 20 persen populasi Asia kekurangan enzim aldehyde dehydrogenase, sehingga kerap mengalami 'reaksi kuat yang membuat mereka tidak lagi berselera mengkonsumsi alkohol'.

Vaksin ini akan memberikan reaksi serupa dengan meningkatkan rasa gelisah, pusing serta tachycardia (percepatan detak jantung), demikian dilansir Straits Times, Jumat (7/1/2011).

"Dengan vaksin ini keinginan mengkonsumsi alkohol akan berkurang akibat reaksi-reaksi tersebut," papar Dr. Asenjo.

Vaksin itu sendiri telah diujikan kepada tikus yang bergantung pada alkohol dan berhasil mengurangi tingkat konsumsi mereka hingga separuhnya.

Cara kerja vaksin hampir sama dengan obat-obat yang bisa mengurangi tingkat kecanduan rokok, namun memiliki efisiensi lebih baik karena secara spesifik menargetkan sel-sel ginjal serta menghindari efek negatif pada seluruh sel.

"Idenya adalah untuk mengurangi tingkat konsumsi hingga 90-95 persen pada manusia," pungkas Dr Asenjo. (srn)