Mahasiswa Ciptakan Salep Getah Pepaya
Rabu, 8 Desember 2010 - 10:21 wib
Image: corbis.com
Lima mahasiswa, yakni Yudha Adhi Nugroho, Hanik Wahyuningsih, Wiwik Nur Indah Sari, Novi Pranitasari, dan Amiruddin Shafa berhasil mengembangkan salep papain (getah pepaya) yang manjur untuk mengatasi masalah kulit kaki itu. Salep getah pepaya dibuat dengan cara mencampurkan getah yang dapat diambil dari buah pepaya dengan vaselin. Perbandingannya, setiap 10 mililiter getah pepaya dicampur dengan 90 gram vaselin. “Dari beberapa kali praktik, getah pepaya yang berkualitas adalah yang didapatkan dari buah,” ujar Yudha Adhi Nugroho.
Menurut dia, enzim yang dapat dipergunakan untuk memecahkan protein yang didapatkan dari buah mencapai 400 MCU per gram. Sementara, kadar enzim protease yang didapatkan dari batang dan daun hanya mencapai 200 MCU per gram. Enzim tersebutlah yang dimanfaatkan menjadi salep untuk mengatasi persoalan kulit kaki pecah-pecah. Meski proses pembuatannya mudah, yang paling memerlukan pencermatan adalah proses penyadapan papain. Dari percobaan yang telah dilakukan, penyadapan paling baik dapat dilakukan antara pukul 05.00-08.00 pagi. Dan untuk mendapatkan getah berkualitas, penyadapan tidak dapat dilakukan setiap hari namun intervalnya empat hari sekali.
Buah yang akan diambil getahnya, dapat ditoreh dengan pisau khusus sedalam dua milimeter untuk mencegah terjadinya pembusukan. Dengan mengikuti prosedur dan cara yang tepat, setiap buah pepaya dapat menghasilkan 40 gram getah selama 70 hari produksi. “Yang perlu diperhatikan adalah buah pepaya ditoreh dengan kedalaman 2 milimeter dengan tujuan agar tidak cepat busuk. Buah pepaya disadap 14 kali dengan pisau khusus. Hasilnya, satu buah pepaya menghasilkan 40 gram getah selama 70 hari atau sebanding dengan 4 gram papain kasar,” tambah Novi Pranitasari. (maha deva/sindo) (rfa)(//rhs

Tidak ada komentar:
Posting Komentar